Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Terjebak Hubungan Toksik, Bagaimana Harus Bersikap?

12 Maret 2022   21:21 Diperbarui: 14 Maret 2022   01:02 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan toksik (Sumber: Freepik)

Menjalin hubungan yang serius dengan salah satu orang merupakan hal yang diinginkan oleh semua orang, hal tersebut merupakan fitrah sebagai manusia. 

Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, tentu kita berharap bisa menjalani hubungan yang sehat dan bisa membuat bahagia. 

Perasaan dicintai dan disayangi merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Merasa dicintai dan disayangi bisa membuat kita bisa merasa bahagia dan senang. 

Namun tidak semua hubungan bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan dan keinginan. Ada banyak hal yang mungkin terjadi ketika kita mulai hubungan dengan orang lain. 

Hubungan tidak selamanya bisa berjalan mulus tanpa hambatan. Pasti ada saja godaan dan hambatan yang terjadi dalam sebuah hubungan. 

Hambatan-hambatan tersebut bisa saja terjadi dan tidak bisa diprediksi. Banyak contoh permasalahan yang bisa muncul dalam sebuah hubungan. Seperti ketidakcocokan, kehadiran orang ketiga, dan masalah-masalah lainnya sehingga hubungan yang sudah dijalin biasanya harus berakhir dan tidak bisa berlanjut. 

Salah satu penyebab hubungan tidak bisa berjalan dengan baik adalah hubungan toksik atau hubungan yang beracun. Seperti yang kita tahu racun merupakan hal yang menyakitkan, begitu juga dalam sebuah hubungan. Racun atau toksik bisa menyakiti orang yang ada dalam hubungan tersebut. 

Melansir dari tempo.co, toxic relationship adalah jenis hubungan tidak sehat karena bisa berbahaya secara emosional maupun fisik bagi yang menjalani jenis hubungan ini. 

Jadi hubungan toksis ini tidak hanya menyakiti secara fisik tetapi juga mental dan emosional. Karena itulah banyak yang menyarankan untuk menghindari hubungan jenis ini, karena hubungan toksik memang tidak baik jika terus dilanjutkan. 

Semua orang tentu tidak ingin terjebak dalam hubungan toksik ini. Namun beberapa orang juga tidak bisa menghindarinya dan terjebak dalam hubungan toksik ini. Tentu saja ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa terjebak dalam hubungan toksik ini. 

Lalu bagaimana sikap kita ketika terjebak dalam hubungan toksik ini? Berikut ulasannya...

Pertama, bersikap tegas dan segera mengambil keputusan 

Ketika kamu merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat maka kamu harus bisa bersikap tegas dan segera mengambil keputusan. 

Hubungan toksik tentu tidak baik jika harus diteruskan, apalagi kamu masih muda dan memiliki masa depan yang panjang dan banyak hal yang bisa kamu lakukan. 

Tentu kamu harus segera mengakhiri hubungan toksik yang hanya membuatmu sakit. Kamu juga harus segera mengambil keputusan agar kamu bisa keluar dari hubungan yang beracun itu.

Kamu bisa segera mengakhiri hubungan yang menurutmu toksik tersebut. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari orang yang membuatmu tidak nyaman dan tidak berkembang. 

Hubungan yang toksik memang harus segera diakhiri karena berdampak pada kesehatan fisik maupun mental dan emosional. 

Tentu kamu tidak ingin kan merasakan hal yang menyakitkan tersebut kan? Jadi kamu harus segera membuat keputusan dan berani untuk meninggalkan. 

Orang yang mencintai tentu tidak akan menyakiti, jadi jika pasanganmu bilang cinta namun masih menyakiti lebih baik berpikir ulang untuk bertahan dengannya. Hubungan yang sehat tentu tidak akan menyakiti pasangannya. 

Bertahan dalam hubungan yang toksik hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Berharap pasanganmu berubah seperti kita bertaruh. Karena hal tersebut tidak jelas kepastiannya, bisa berubah dan bisa juga tidak, karena mengubah sifat seseorang tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Ya jika pasanganmu bisa berubah, kalo tidak justru kamu akan rugi karena kamu telah berkorban banyak hal. Selain itu juga kesehatanmu dipertaruhkan. 

Jadi cobalah bertindak tegas dan segera mengambil keputusan agar kamu tidak terjebak dalam hubungan toksik lebih lama. Semakin cepat kamu mengakhirinya, maka dampaknya pun tidak akan semakin parah.

Kedua, berkumpul dengan orang-orang yang bisa memberi pengaruh positif 

Kemudian hal kedua yang bisa kamu lakukan adalah berkumpul dengan orang yang memberi dampak positif dalam kehidupanmu. 

Berkumpul dengan orang-orang yang positif tentu akan memberi pengaruh positif pada dirimu. Dengan begitu kamu bisa menyembuhkan luka akibat hubungan toksik. 

Ingatlah bahwa di duniamu tidak hanya ada pasanganmu. Masih banyak orang di luar sana yang lebih peduli dengan dirimu. 

Seperti keluarga dan sahabat-sahabatmu yang bisa menjadi tempat untuk berkeluh kesah. Ingatlah bahwa hidup itu tidak selalu tentang pasangan. 

Kamu bisa menghabiskan waktu bersama dengan keluarga atau teman-temanmu untuk mengisi hari-harimu. Menghabiskan waktu dengan orang di dekatmu akan membuatmu merasa lebih baik. Kamu juga akan tersadar bahwa masih banyak orang yang menyayangimu dan peduli padamu. 

Menjalani hubungan yang toksik tentu hanya akan membuatmu tertekan secara mental dan emosional. Oleh karena itu kamu perlu meluangkan waktumu bersama dengan orang di sekitarmu akan membuatmu merasa lebih baik. Kamu bisa berbagi dengan keluarga dan sahabatmu dan mencurahkan semuanya. 

Jika pasanganmu hanya memberi dampak negatif, maka kamu bisa meninggalkannya dan memilih berkumpul dengan orang yang memberi dampak positif dalam hidupmu. Dengan begitu kamu tidak akan merasa terpuruk dan merasa lebih baik.

Ketiga, menyibukkan diri untuk kegiatan yang positif. 

Kemudian hal ketiga yang bisa kamu lakukan adalah menyibukkan diri untuk hal-hal yang positif. Ini akan membuatmu merasa lebih baik dan tentu saja membuat hidupmu lebih bermanfaat. 

Menyibukkan diri untuk hal yang positif selain membuatmu merasa lebih baik, kamu juga bisa meningkatkan skill yang kamu miliki. 

Kegiatan positif yang bisa kamu lakukan sesuai dengan hobi dan kesukaanmu. Dengan begitu kamu tidak akan merasa berat saat menjalaninya.

Melakukan kegiatan positif bisa membuatmu melupakan luka akibat hubungan toksik dengan pasanganmu. Kamu juga bisa membuat hidupmu lebih bermakna. 

Kegiatan yang positif juga bisa membantu dirimu untuk menghadapi hidupmu di masa depan. Kegiatan positif ini anggap saja sebagai bekal untuk hidup di masa depan. 

Menyibukkan diri untuk hal yang positif itu berarti kamu memanfaatkan waktumu dengan baik. Ingatlah bahwa waktu itu tidak dapat berputar kembali. 

Jadi daripada kamu menjalani hubungan yang toksik yang hanya menyakiti dirimu, lebih baik kamu memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat untuk dirimu dan masa depanmu. 

Menyibukkan diri untuk kegiatan positif juga akan memberi dampak positif untuk dirimu dan kehidupanmu, yang tentu saja kamu bisa melepaskan diri dari hubungan toksik yang kamu jalani selama ini. 

Masa depanmu masih panjang dan banyak yang harus dipersiapkan. Daripada menjalani hubungan yang tidak jelas dan berdampak negatif untuk dirimu lebih baik kamu memanfaatkan waktumu untuk hal positif seperti meningkatkan skillmu dan kegiatan positif lainnya yang jauh lebih bermanfaat dan berguna. 

Menjalani hubungan toksik hanya menyakiti diri dan membuang waktu dan usiamu. Jadi jangan biarkan dirimu bertahan terlalu lama terjebak dalam hubungan toksik.

Kamu harus segera mengambil keputusan dan memperbaiki dirimu agar tidak terlalu lama larut dalam kesedihan. 

Kamu juga harus segera memulihkan diri karena waktumu tidak terbuang percuma dan sia-sia, karena kamu begitu berharga. Jadi, bangkit dan kembalilah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun