Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bekerja Sekaligus Mengurus Rumah Itu Tidak Mudah, Maka Hargailah

19 Januari 2022   08:36 Diperbarui: 27 Desember 2022   00:15 2460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja di rumah (Sumber: omgimages via money.kompas.com)

Menjadi ibu pekerja sekaligus menjadi ibu rumah tangga merupakan sebuah fenomena yang tidak asing lagi di mata kita. Banyak ibu rumah tangga yang harus ikut bekerja dan mencari nafkah. 

Di zaman modern seperti ini kita bisa melihat sedikit pergeseran budaya. Di mana perempuan tidak harus mengurus rumah dan kaum laki-laki yang harus bekerja. Sekarang semuanya sudah berbeda. Kini perempuan pun banyak yang bekerja dan berkarir di luar rumah. 

Menjalani dua peran sekaligus tentu bukan hal yang bisa dikatakan mudah. Karena memiliki peran ganda tentu kaum perempuan juga memiliki tanggung jawab ganda yaitu sebagai seorang ibu atau istri dan sebagai ibu pekerja. 

Tanggung jawab yang besar tersebut tentu perlu usaha yang luar biasa untuk menjalaninya. Mereka yang bekerja dan harus mengurs rumah tangga harus berusaha semaksimal mungkin agar mampu menjalankan perannya dengan baik. 

Bekerja dan mengurus rumah tidak mudah, maka hargailah

Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, jika mengurus rumah sekaligus bekerja itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk itu perlu adanya dukungan dari orang terdekat, seperti suami dan juga anggota keluarga lainnya. Anggota keluarga lainnya harus bisa menghargai dan memaklumi peran perempuan yang harus bekerja dan mengurus rumah tangga. 

Dalam hal ini tentu kita bisa melihat bahwa perempuan yang bekerja tidak bisa sepenuhnya ada di rumah, dan tentu saja tidak bisa menjalankan semua kewajibannya untuk mengurus rumah. Karena hal tersebut, peran anggota keluarga lainnya sangat diperlukan. 

Tidak muluk-muluk, dengan kita menghargai dan memberi dukungan kepada perempuan yang bekerja maka hal tersebut sudah membuat perempuan merasa dihargai. 

Menghargai dalam hal ini adalah tidak menuntut lebih. Misalnya saja seorang suami harus memaklumi istrinya yang bekerja dengan cara tidak menuntut lebih. Karena perempuan yang bekerja tentu tidak bisa sepenuhnya menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Karena dia harus membagi waktunya untuk bekerja dan mengurus rumah. 

Untuk itu, suami harus bisa menerima dan memaklumi. Karena itu adalah konsekuensi dari perempuan yang bekerja. Ketika mungkin istri tidak sempat untuk memasak atau menyeterika, seorang suami harus berusaha menerimanya. 

Itu adalah bagian dari menghargai istri yang bekerja. Dengan begitu istri tidak akan merasa terbebani dan bisa sedikit lega karena tidak dituntut untuk mengurus rumah tangga ketika ia sudah bekerja seharian di rumah. 

Dalam hal ini perempuan juga harus pandai-pandai mengatur waktu agar pekerjaan dan mengurus rumah tangga bisa berjalan seimbang. Tentu peran suami sangat penting agar kaum perempuan atau istri bisa menyeimbangkan tanggung jawabnya. 

Jika harus menjalankan dua peran tanpa bantuan suami, tentu akan sangat berat dan melelahkan. Untuk itu, suami harus memahami dan menegrti akan posisi seorang istri yang harus bekerja dan mengurus rumah. 

Maka dengan begitu seorang istri akan merasa dihargai dan dimengerti. Dengan begitu istri pun bisa menjalankan kedua peran dengan nyaman dan tentu saja merasa dihargai. 

Memberi dukungan-dukungan kecil kepada perempuan yang bekerja

Memberi dukungan dalam hal-hal kecil dan sederhana untuk membantu peran perempuan yang harus bekerja dan mengurus rumah. Tanpa bantuan dari orang lain, tentu akan sukit untuk menyeimbangkan dua peran tersebut. 

Bantuan tersebut tidak selalu dalam bentuk yang besar, bantuan-bantuan kecil dan sederhana juga sangat berarti untuk perempuan yang bekerja. Misalnya saja membantu mencuci piring, mengurus anak dan pekerjaan lainnya yang bisa dilakukan oleh suami. 

Ketika memiliki istri seorang perempuan yang bekerja, seorang suami tentu harus menyadari bahwa peran istri harus terbagi tidak bisa sepenuhnya ada di rumah. Begitu juga dengan tanggung jawab istri yang harus terbagi menjadi dua yaitu bekerja dan mengurus rumah. 

Perempuan yang bekerja tentu tidak bisa sepenuhnya selalu ada di rumah. Seorang suami tentu harus menerima hal tersebut karena itu adalah konsekuensinya. Di mana seorang istri tidak bisa memberikan seluruh waktunya untuk mengurus rumah. Jadi wajar jika ada pekerjaan rumah yang mungkin belum bisa terselesaikan. 

Di sinilah kerja sama antara suami dan istri itu diperlukan agar bisa tercipta sebuah keseimbangan. Yaitu seorang istri tidak merasa terbebani dan sang suami bisa terbantu karena istri bekerja. Komunikasi dan kerja sama tentu sangat penting untuk bisa mewujudkan keseimbangan dalam rumah tangga. 

Selain itu juga perlu adanya sikap saling memahami dan mengerti agar tidak terjadi kesalahpahaman dan perempuan pekerja pun bisa menjalankan perannya dengan nyaman.

Meski bekerja, seorang perempuan harus tetap menjalankan perannya sebagai seorang istri dan ibu

Menjadi perempuan yang bekerja, tentu memberi ruang tersendiri bagi perempuan untuk menunjukkan kemampuannya. Namun meski bekerja perempuan tetaplah seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya. Peran yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Jangan sampai melupakan peran sebagai istri dan ibu untuk anak-anak.

Pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah, memasak mungkin bisa digantikan oleh orang lain. Namun menjadi istri dan seorang ibu adalah peran yang tidak bisa digantikan. Untuk perempuan yang bekerja harus mengingat perannya tersebut. 

Sebisa mungkin perempuan harus bisa membagi waktu untuk suami dan anaknya agar peran tersebut tidak digantikan oleh orang lain.

 Seorang perempuan harus bisa menentukan prioritas mana yang harus didahulukan dan diutamakan. Mana pekerjaan yang harus segera dilakukan terlebih dahulu dan mana yang bisa ditunda. 

Sebagai seorang perempuan pekerja, perempuan tetap harus memiliki waktu untuk suami dan anak-anaknya. Karena perempuan memiliki peran penting yaitu sebagai seorang istri dan juga seorang ibu, peran yang tidak bisa digantikan. Perempuan tentu harus menjalankan perannya tersebut agar hubungan keluarga tetap harmonis dan baik. 

Dibutuhkan usaha yang luar biasa untuk menjalankan peran ganda tersebut. Karena itulah sebagai perempuan kita harus pintar untuk membagi waktu dan menentukan prioritas agar pekerjaan dan juga urusan rumah tangga bisa berjalan beriringan. 

Menjadi perempuan yang bekerja dan juga mengurus rumah tangga memang bukan hal yang mudah. Karena itulah dibutuhkan usaha ekstra dan dukungan dari orang terdekat dalam hal ini adalah pasangan agar kewajiban sebagai perempuan bisa berjalan seimbang. Antara pekerjaan urusan rumah tangga bisa berjalan seimbang dan tidak ada kesalahpahaman.

Terima kasih semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun