Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Memaklumi Atasan dan Kondisi di Tempat Kerja

19 November 2021   13:25 Diperbarui: 27 November 2021   04:16 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pria sedang lembur hingga dini hari. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Ketika kita bekerja di suatu tempat tentu kita harus bersiap dengan segala konsekuensinya. Salah satunya yaitu mendapat notifikasi atau pemberitahuan di laur jam kerja. 

Mendapat perintah di luar jam kerja, saya rasa pasti dialami oleh hampir seluruh karyawan yang ada di tempat kerja. Termasuk juga saya. 

Hal terebut masih dianggap lumrah dan wajar dilakukan. Tidak heran, meskipun kita sudah bekerja seharian di kantor, kita maish mendapatkan perintah di sore atau malam harinya. 

Sepertinya waktu seharian di kantor belum ukup untuk menyelesaikan pekerjaan. Ada saja pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Hal tersebut tentu berimbas pada bawahan di tempat kerja yang ditekan oleh atasan untuk segera menyelesaikan pekerjaan. 

Meskipun sudah di luar jam kerja dan sudah seharusnya waktu di rumah untuk istirahat, tetapi kondisi tersebut seperti sudah lumrah dan biasa.

Hal tersebut bisa saja terjadi karena beberapa alasan atau kondisi. Di tempat kerja saya misalnya alasan yang membuat saya masih mendapat notifikasi di luar jam kerja adalah karena kekurangan karyawan. 

Sehingga banyak pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan. Beban pekerjaan lebih banyak dari jumlah karyawan yang tersedia.

Bahkan meski sudah bekerja di luar jam kerja, di rumah masih saja ada saja pemberitahuan bahwa ada pekerjaan yang belum diselesaikan. 

Iya agak sebel sih tapi mau bagaimana lagi? Karena kondisi di tempat kerja seperti itu, maka saya pun memakluminya. 

Banyaknya pegawai dengan jumah pekerjaan tidak sebanding, sehingga beban pekerjaan setiap pegawai pun tidak sebanding. 

Hal itu membuat setiap pegawai pun tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jam kerja yang ditentukan. Melihat kondisi tersebut, saya pun menerapkan dua hal berikut ini. 

Pertama, memaklumi  kondisi atasan dan situasi di tempat kerja 

Ini memang terdengar memaksakan sih, karena harus memaklumi kondisi yang membuat kita harus bekerja ekstra yaitu di luar jam kerja yang telah ditentukan. 

Memaklumi berarti kita menerima. Ya memang itulah yang dilakukan teman-teman saya di tempat kerja. Yaitu dengan memaklumi dan memahami kondisi yang ada di tempat kerja. 

Karena kondisi pegawai yang terbatas sedangkan pekerjaan yang harus diselesaikan tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang tersedia. Jadi mau tidak mau ya harus memaklumi kondisi tersebut. 

Selain itu juga, atasan di tempat kerja saya juga dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan dan harus melapor ke atasannya juga. Sehingga ia pun mendesak anak buah untuk segera menyelesaikan pekerjaan. Meskipun itu di luar jam kerja. 

Mencoba memaklumi kondisi dan harus bekerja ekstra mungkin memang sulit untuk dilakukan pada awalnya. Namun ketika kita sudah bisa menerima dan memaklumi keadaan yang ada, maka hal tersebut akan terasa biasa saja seiring berjalannya waktu. 

Ketika kita sudah menerima dan memaklumi kondisi yang ada di tempat kerja, maka pun bisa lebih ikhlas untuk melakukan pekerjaan, meskipun di laur jam kerja. 

Saya yakin hal terebut tidak terjadi setiap hari. Atasan juga pasti mengerti dengan jam kerja yang telah ditentukan. 

Jika atasan memberikan perintah di laur jam kerja pasti hal tersebut karena ada keperluan yang mendesak. Yang mengharuskan ia untuk menghubungi bawahannya dan meminta untuk menyelesaikannya. 

Kejadian tersebut tentu tidak terjadi setiap hari dan hanya di hari-hari tertentu. Jadi sebagai bawahan, saya pun mencoba untuk memaklumi dan memahami situasi yang ada di tempat kerja saya. Yaitu karena tuntutan instansi dan kurangnya pegawai di tempat kerja.

Memaklumi memang tidak mudah, namun ketika kita bisa ikhlas menerimanya kita bsia lebih ringan dalam menjalaninya. Memaklumi jika atasan juga bekerja di bawah tekanan. Selain itu juga atasan tidak setiap hari memberikan perintah kepada kita di luar jam kerja. Jadi ketika mendapat perintah di laur jam kerja, usahakan untuk menerima dan segera mengerjakannya.

Kedua, berusaha menyelesaikan pekerjaan semaksimal mungkin

Kemudian hal kedua yang bisa kita lakukan adalah dengan menyelesaikan pekerjaan semaksimal mungkin. 

Maksimal di sini, berarti memanfaatkan waktu di tempat kerja untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada. Sehingga tidak menumpuk dan bisa selesai tepat waktu. Hal itu juga untuk menghindari notifikasi atasan di luar jam kerja. 

Jam kerja yang telah ditentukan harus kita manfaatkan dengan maksimal. Jangan sampai kita membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting yang akan menimbulkan beban pekerjaan semakin menumpuk dan bertambah. 

Bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu juga akan membuat kita merasa lebih tenang saat pulang ke rumah. Kita bisa beraktivitas di rumah dengan tenang dan tanpa beban.

Adanya pekerjaan yang belum selesai bisa menjadi potensi atasan menghubungi kita di laur jam kerja. Untuk itu, sebisa mungkin kita bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu agar kita bisa terbebas dari notifikasi di luar jam kerja.

Untuk itu kita harus bisa membagi pekerjaan sesuai dengan prioritas sehingga kita bisa memilih mana pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan mana ynag bisa ditunda. Dengan begitu kita bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 

Pekerjaan yang belum selesai juga bisa menjadi penyebab kita dihubungi di luar jam kerja. Untuk itu, dengan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline yang telah ditentukan, kita bisa meminimilisir dihubungi atasan di luar jam kerja. 

Waktu jam kerja harus kita manfaatkan dengan maksimal dan optimal, agar kita bisa menikmati istirahat di rumah dengan tenang tanpa ada gangguan dari tempat kerja. 

Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya juga akan membuat kehidupan kita lebih efektif dan produktif. Ketika bekerja, kita harus bekerja dengan giat. Dengan begitu kita bisa menjalani waktu istirahat di rumah dengan efektif juga. 

Yang perlu diingat ketika mendapatkan notifikasi di luar jam kerja, cobalah untuk mengingat bagaimana usaha kita ketika mencoba mencari pekerjaan. 

Bagaimana banyak orang di luar sana berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan begitu kita akan bersyukur, setidaknya kita masih dibutuhkan di tempat kerja dan masih memiliki pekerjaan. 

Saya rasa, tidak setiap hari kita mendapatkan notifikasi di luar jam kerja kantor. Jadi ketika mendapatkannya terima dan maklumi  saja, kemdian kita kerjakan. Coba syukuri saja, kita masih bisa bekerja. 

Terima kasih dan semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun