Hal itu membuat setiap pegawai pun tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jam kerja yang ditentukan. Melihat kondisi tersebut, saya pun menerapkan dua hal berikut ini.Â
Pertama, memaklumi  kondisi atasan dan situasi di tempat kerjaÂ
Ini memang terdengar memaksakan sih, karena harus memaklumi kondisi yang membuat kita harus bekerja ekstra yaitu di luar jam kerja yang telah ditentukan.Â
Memaklumi berarti kita menerima. Ya memang itulah yang dilakukan teman-teman saya di tempat kerja. Yaitu dengan memaklumi dan memahami kondisi yang ada di tempat kerja.Â
Karena kondisi pegawai yang terbatas sedangkan pekerjaan yang harus diselesaikan tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang tersedia. Jadi mau tidak mau ya harus memaklumi kondisi tersebut.Â
Selain itu juga, atasan di tempat kerja saya juga dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan dan harus melapor ke atasannya juga. Sehingga ia pun mendesak anak buah untuk segera menyelesaikan pekerjaan. Meskipun itu di luar jam kerja.Â
Mencoba memaklumi kondisi dan harus bekerja ekstra mungkin memang sulit untuk dilakukan pada awalnya. Namun ketika kita sudah bisa menerima dan memaklumi keadaan yang ada, maka hal tersebut akan terasa biasa saja seiring berjalannya waktu.Â
Ketika kita sudah menerima dan memaklumi kondisi yang ada di tempat kerja, maka pun bisa lebih ikhlas untuk melakukan pekerjaan, meskipun di laur jam kerja.Â
Saya yakin hal terebut tidak terjadi setiap hari. Atasan juga pasti mengerti dengan jam kerja yang telah ditentukan.Â
Jika atasan memberikan perintah di laur jam kerja pasti hal tersebut karena ada keperluan yang mendesak. Yang mengharuskan ia untuk menghubungi bawahannya dan meminta untuk menyelesaikannya.Â
Kejadian tersebut tentu tidak terjadi setiap hari dan hanya di hari-hari tertentu. Jadi sebagai bawahan, saya pun mencoba untuk memaklumi dan memahami situasi yang ada di tempat kerja saya. Yaitu karena tuntutan instansi dan kurangnya pegawai di tempat kerja.