Pertama, orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya
Dalam film ini dikisahkan jika Din yang hanya tinggal bersama ibunya, setiap hari ia selalu saja mendapat omelan dari ibunya. Selalu saja apa yang dilakukan olehnya itu salah di mata ibunya.Â
Mungkin kita juga pernah mengalami hal tersebut ketika menginjak usia remaja. Di mana kita sering mendapat teguran dari orangtua ketika melakukan sesuatu. Hal tersebut merupakan bentuk kasih sayang orangtua kepada kita. Mereka tidak ingin terjadi hal buruk kepada kita.Â
Hal tersebut juga dialami oleh Din yang selalu mendapat teguran dari ibunya. Meski sedih, ia berusaha memakluminya. Karena ia tahu ibunya begitu menyayanginya.Â
Setiap orang tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Karena itu, orangtua selalu memberikan teguran ketika anaknya bersikap aneh atau mencurigakan. Itu merupakan bentu kasih sayang orangtua kepada anak. Itu juga pertanda bahwa orangtua kita masih peduli dengan keadaan kita.Â
Jadi ketika orangtua marah-marah, berpositive thinking saja. Anggap saja itu bentuk kepedulian dan perhatian mereka terhadap kita sebagai anaknya.
Kedua, harta dan kekuasaan tidak menjamin kebahagiaanÂ
Pesan yang kedua adalah harta dan kekuasaan tidak menjamin kebahagiaan. Hal ini tentu bukan rahasia lagi. Di mana harta dan kekuasaan bukanlah jaminan untuk hidup bahagia.Â
Hal tersbeut dialami oleh Long. Long yang dulunya adalah manusia di mana ia merupakan raja yang sangat kaya raya. Namun karena ia serakah selama hidupnya, akhirnya sebelum masuk ke dalam dunia arwah dia dikutuk oleh dewa menjadi seekor naga. Dia harus melayani 10 tuan dan mengabulkan permintaannya. Setelah itu, ia diperbolehkan untuk masuk ke dalam dunia arwah.Â
Dari kisah Long tersebut kita bisa mengambil pelajaran bahwa harta dan kekuasaan tidak bisa menjamin kebahagiaan seseorang. Seseorang yang memiliki harta berlimpah belum tentu bisa hidup bahagia. Dan sebaliknya seseorang yang tidak memiliki harta yang banyak belum tentu tidak bahagia.Â
Tentu kita sudah melihat banyak contoh di dunia nyata. Di mana harta yang banyak tidak menjamin hidup orang tersebut akan bahagia. Karena sumber kebahagiaan bukan terletak pada harta yang berlimpah tetapi hati yang selalu merasa cukup. Seperti yang dilakukan oleh Din. Di mana ia tidak ingin memiliki harta yang banyak dan hanya ingin bertemu dengan sahabat kecilnya.