Pertama, masalah dengan masing-masing keluargaÂ
Masalah pertama yang biasanya muncul adalah dari keluarga masing-masing. Yaitu masing-masing keluarga berharap salah satu di antara kami mengalah.Â
Hal ini biasanya terjadi untuk pasangan beda kota. Pasti salah satu harus mengalah. Istri ikut suami atau suami yang ikut istri.Â
Mungkin kebanyakan istri yang akan mengikuti suami, namun ada juga suami yang mengikuti istri. Hal ini biasanya bergantung kondisi dan kesepakatan bersama. Masing-masing keluarga biasanya keukeuh agar anaknya bisa hidup bersama dengan orangtua.Â
Sebagai anak bungsu, orangtua saya tentu ingin saya bisa hidup bersama mereka. Namun memutuskan hal tersebut tidaklah mudah, karena suami saya bekerja di kota kelahirannya, apalagi untuk pindah juga tidak mudah.Â
Hal ini tentu bisa menjadi permasalahan yang sulit untuk mencari titik temunya. Karena masing-masing keluarga mempertahankan masing-masing anaknya untuk tinggal di kota asal.Â
Solusinya adalah memberi pengertian kepada masing-masing keluarga. Tentu saja ada harus ada yang mengalah, karena tidak mungkin hidup berkeluarga dengan terus menjalin hubungan jarak jauh.Â
Saya yakin jika berbicara hati ke hati pasti orangtua masinng-masing akan mengerti, namun hal tersebut butuh waktu.Â
Untuk membuat keputusan tentu membuatuhkan waktu yang cukup panjang, karena banyak yang perlu dipertimbangkan.Â
Jika sudah menemukan kesepakatan, maka bisa dilakukan komunikasi dengan masing-masing orangtua agar nanti bisa menemukan solusi terbaik.Â
Saya yang sudah menjalani hubungan pernikahan jarak jauh yaitu beda kota masih berat dan bingung untuk memutuskan tinggal di mana, apalagi jika beda negara, sepertinya akan terasa lebih berat.Â
Kedua, tidak bisa meninggalkan pekerjaan di kota masing-masingÂ
Kemudian yang kedua adalah saya dan suami tidak bisa meninggalkan pekerjaan masing-masing karena terikat. Jadi sulit untuk mengikuti salah satu.