Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Mengapa Bisa Patah Hati Sebelum Memiliki?

27 Juni 2021   14:30 Diperbarui: 27 Juni 2021   23:19 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patah hati merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak bisa bersama dengan orang yang dicintai atau disukainya. 

Patah hati bisa terjadi kepada siapa saja baik usia remaja maupun dewasa. Istilah patah hati ini mungkin sering kita dengar karena ini merupakan istilah yang sering terjadi di sekitar kita. Bahkan sebagian dari kita juga pasti pernah mengalami hal ini. 

Patah hati biasanya terjadi dalam proses mencintai. Biasanya patah hati ditandai dengan berakhirnya suatu hubungan dengan pasangan. 

Penyebabnya beragam, mulai dari adanya orang ketiga, sudah bosan, perbedaan prinsip dan banyak penyebab lainnya yang bisa menyebabkan berakhirnya sebuah hubungan. 

Setelah hubungan berakhir tentu hati terasa hancur berkeping-keping karena tidak bisa menjalin hubungan dengan orang yang dicintai. 

Namun patah hati saat menjalin hubungan dengan orang lain itu lumrah terjadi. Bahkan patah hati dianggap sebagai proses untuk mendapatkan pasangan yang terbaik, mungkin itu sisi positifnya. 

Namun tetap saja patah hati tetap meninggalkan luka yang begitu mendalam bagi yang mengalaminya. Bahkan bagi beberapa orang bisa menimbulkan trauma yang cukup berat. 

Namun tahukah kamu bahwa patah hati tidak hanya terjadi bagi mereka yang sudah menjalin hubungan dengan orang yang dicintainya, akan tetapi juga bagi mereka yang belum memiliki atau belum menjalin hubungan. Mengapa ini bisa terjadi? 

Berikut beberapa hal yang biasanya bisa menimbulkan patah hati padahal belum memiliki. 

Pertama, ekspektasi yang terlalu tinggi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun