Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengajukan Izin Cuti

3 Juni 2021   22:40 Diperbarui: 3 Juni 2021   23:19 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Izin cuti merupakan hak setiap pegawai baik itu  yang bekerja di perusahaan swasta maupun di kantor pemerintahan. Meskipun hak setiap pegawai, namun ada beberapa pegawai yang tidak mengambilnya. Tentu dengan beberapa alasan. Mungin karena tidak ingin atau karena memang perannya di kantor sangat penting sehingga ia tidak bisa mengajukan cuti. Di tempat saya misalnya ada beberapa pegawai yang berpikir idealis yaitu tidak mau mengajukan cuti jika tidak ada keperluan mendesak. Hal itu sah-sah saja sih dilakukan, karena setiap orang pasti memiliki pemikiran yang berbeda. 

Namun ada yang berpikir jika cuti merupakan hak setiap pegawai, jadi ya harus digunakan. Saya termasuk dalam kategori ini. Ya menurut saya cuti itu penting untuk dilakukan. Selain itu hak, cuti juga bisa membuat pegawai lebih produktif karena dengan cuti pegawai bisa melakukan istirahat atau refreshing. Baik itu pikiran maupun fisik. Rehat dari pekerjaan kantor perlu dilakukan salah satunya dengan cuti agar bisa lebih produktif dalam bekerja setelahnya. Namun kita perlu memerhatikan beberapa hal penting sebelum mengajukan izin cuti. Berikut hal penting yang harus diperhatikan: 

Pertama, Melihat Beban Pekerjaan yang Ada di Kantor 

Hal pertama dan menurut saya paling penting adalah memerhatikan beban pekerjaan yang ada di kantor. Karena biasanya di kantor ada waktu-waktu  tertentu yang disibukkan dengan berbagai kegiatan maupun pekerjaan. Untuk  itu kita harus melihat  momen yang tepat saat mau mengajukan izin cuti.  Usahakan memilih waktu yang tepat yaitu pada waktu tidak banyak kegiatan atau  pekerjaan. Karena jika mengajukan izin cuti di waktu banyak kegiatan atau pekerjaan  hal itu aan membuat kita terkesan lari dari tanggung jawab. Karena mengajukan cuti di saat banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. 

Sebagai bentuk tanggung jawab dengan pekerjaan kita, alangkah baiknya kita mengajukan izin cuti dengan melihat situasi dan kondisi  yang ada di kantor. Meskipun cuti itu merupakan hak untuk semua pegawai, namun kita juga harus memiliki etika saat akan mengajukannya. Agar izin cuti bisa berjalan lancar dan tentu saja tidak  mengganggu pekerjaan. 

Rasanya tentu saja tidak etis, jika kita mengajukan izin cuti ketika teman yang lainnya sibuk menyelesaikan pekerjaan. Tentu hal itu menjadi beban moral tersendiri. Saya pernah memiliki seorang teman, di mana waktu itu di kantor ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun tanpa sepengetahuan temannya dia mengajukan cuti kepada atasan langsungnya dan ternyata disetujui. Hal itu  tentu membuat teman yang lainnya merasa  geram dengan tindakannya tersebut. Karena ia mengajukan cuti di saat ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Hal ini  tentu bisa menimbulkan kecemburuan di antara rekan kerja. Untuk itu seharusnya kita memerhatikan hal  ini sebelum mengajukan izin cuti. Karena ini merupakan faktor yang paling penting yang perlu diperhatikan. 

Kedua, Konsultasi kepada Atasan 

Kemudian yang kedua adalah melakukan konsultasi kepada atasan. Mengapa ini menjadi penting? 

Karena atasan atau pimpinan merupakan orang yang memiliki wewenang memberikan izin cuti atau tidak. Untuk itu, melakukan konsultasi perlu dilakukan. Selain itu juga atasan atau pimpinan biasanya mengetahui agenda kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan berkonsultasi terlebih dahulu kita bisa tahu kira-kira kapan waktu yang tepat untuk mengajukan izin cuti. 

Berkonsultasi dengan pimpinan juga merupakan bentuk etika atau menghargai pimpinan yang ada membawahi kita. Biasanya di  tempat saya  kerja, kita mengajukan cuti seminggu sebelumnya. Jika misalnya di di waktu itu ada kegiatan atau pekerjaan penting maka cuti harus ditunda terlebih dahulu. Dengan begitu tidak ada kesalahpahaman antara bawahan dan atasan jika kita berkonsultasi terlebih dahulu. 

Hal ini sebagai bentuk untuk menjalin koomunikasi  yang baik dengan atasan. Dengan berkonsultasi kita bisa memilih waktu yang tepat  untuk cuti.  Sehingga kita pun bisa tenang saat mengambil cuti dan benar-benar menikmati quality time, baik itu dengan keluarga maupun diri sendiri. Karena ketika cuti kita tentu tidak ingin diganggu dengan pekerjaan kan. Untuk itu berkonsultasi dengan atasan atau pimpinan penting dilakukan untuk memilih waktu yang tepat  untuk mengambil izin cuti. 

Ini merupakan bentuk etika di dunia kerja. Yaitu dengan menghargai  atasan atau pimpinan. Tentu pimpinan akan merasa senang jika kita berkonsultasi dahulu sebelum mengajukan cuti. 

Ketiga, Diskusi dengan Rekan Kerja 

Yang terakhir adalah diskusi dengan rekan kerja. Tidak hanya berkonsultasi dengan pimpinan, diskusi dengan rekan kerja juga  merupakan hal yang penting sebelum kita mengajukan cuti.  Mengapa? 

Rekan kerja merupakan orang yang bekerja sama dengan kita . Tentu sebelum mengajukan cuti kita perlu berdiskusi dengan rekan kerja tentangg masalah pekerjaan. Kira-kira ada pekerjaan  yang perlu segera diselesaikan atau tidak. Atau jangan-jangan rekan kerja kita juga ingin mengajukan cuti di hari yang sama. Ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalah pahaman dengan rekan kerja. 

Seperti yang saya contohkan sebelumnya, diskusi dengan rekan kerja memiliki dampak  yang luar biasa untuk kenyamanan di lingkungan kerja kita. Jika kita ingin mengajukan izin cuti berdiskusi dahulu dengan rekan kerja ini  untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang. Meski terlihat sepele, namun hal ini berdampak  luar biasa. Contohnya ya teman saya tadi, akhirnya teman-temannya merasa cemburu dan geram karena tindakan yang dilakukannya. Yang menunjukkan dia seolah-olah lari dari  tanggung jawab  dan masalah yang dihadapi. 

Hal biasanya saya lakukan sebelum mengajukan cuti. Jauh-jauh hari saya sudah bertanya kepada rekan kerja saya kira-kira ada pekerjaan atau tidak yang perlu diselesaikan. Atau pas tanggal itu teman saya mengajukan cuti juga atau tidak. Hal-hal seperti ini perlu diperhatikan. Meskipun kelihatan sepele. Tentu kita tidak ingin kan jika hubungan dengan rekan kerja terganggu hanya  karena masalah izin cuti. 

Itulah tiga hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengajukan izin cuti. Meskipun itu hak setiap karyawan  atau pegawai namun tetap saja kita perlu memerhatikan etika baik itu kepada pimpinan maupun rekan kerja. Dan juga hal  tersebut sebagai bentuk rasa tanggung jawab kita kepada pekerjaan yang kita miliki. 

Terima kasih semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun