Bagi sebagai orang perjodohan mungkin terdengar kuno. Apalagi jika dilakukan di zaman sekarang seperti ini. Hal ini karena perjodohan dinilai tidak sesuai dengan kebebasan kita untuk memilh sendiri jodoh yang kita inginkan.Â
Cerita perjodohan ini biasanya dikaitkan dengan kisah klasik yaitu kisah Siti Nurbaya. Novel yang populer karangan Marah Rusli ini memang mengisahkan sosok Siti Nurbaya yang terpaksa menikah dengan Datuk Maringgih karena orangtuanya tidak bisa memmbayar utang. Padahal ia sudah memiliki seorang tambatan hati.Â
Perjodohan memang dipandang agak kuno dan tidak sesuai dengan kondisi zaman sekarang. Hal ini karena sekarang banyak anak muda yang lebih memilih calonnya daripada dijodohkan.Â
Alasannya tentu saja jika dijodohkan mereka belum tentu mengenal sosok yang akan menjadi suami atau istrinya. Ibaratnya seperti membeli kucing dalam karung.Â
Namun, praktik perjodohan seperti ini masih terjadi meski tidak sebanyak zaman dahulu. Namun praktik ini masih ada. Alasannya bermacam-macam. Ada karena usia sudah dewasa tapi belum juga menikah, ingin ta'aruf atau belum ada calon yang sreg dan alasan-alasan yang lainnya. Â
Pengalaman Saya, Pernah Akan DijodohkanÂ
Perjodohan seperti ini pernah saya alami. Tepatnya waktu masih duduk di bangku kuliah. waktu itu ada saudara yang mengajak saya untuk berkenalan dengan seseorang yang dikenalnya.Â
Jujur saja, saya belum berpikir untuk menikah karena masih kuliah. Namun karena merasa tidak enak, saya akhirnya ke rumah saudara saya saat lebaran karena katanya mau diperkenalkan. Waktu saya berpikir tidak apa-apa untuk mengenal dulu, kalau cocok ya lanjut kalau tidak ya berhenti saja.Â
Namun sampai di sana orang yang katanya mau dijodohkan dengan saya tidak ada karena sedang ada urusan. Sejak itu saudara saya itu hanya membicarakannya tanpa ada pertemuan.Â
Saya heran dengan saudara saya ini yang berniat untuk menjodohkan namun tidak pernah mempetemukan. Entah sibuk atau apa saya juga tidak mengerti. Hingga akhirnya saya lupa.Â
Mungkin karena saya selama ini belum pernah terlihat memiliki pacar, sehingga saudara saya itu berpikir untuk memperkenalkan saya dengan kenalannya yang katanya sih baik. Selama ini saya belum pernah memperkenalkan seseorang kepada orangtua. Sehingga saya dianggap tidak pernah pacaran.