Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar dari Animasi "Soul", Ketika Semua Tidak Selalu tentang Target Hidup

25 April 2021   15:18 Diperbarui: 26 April 2021   09:45 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: mata-mata.com

Setiap rang pasti punya target tertentu dalam hidupnya. Entah itu soal jodoh, karir, maupun target-target lainnya yang dicanangkan dalam hidupnya. 

Namun terkadang target-target tersebut, tidak selalu berjalan mulus. Ada saja hambatan yang menghalangi target hidup sehingga membuat target tersebut tidak terealisasi sesuai dengan rencana. 

Namun ketika target hidup tidak sesuai dengan rencana, kamu nggak perlu sedih dan menderita. Hal itu wajar terjadi, karena tidak kamu saja yang mengalami. Tapi banyak orang di dunia ini mengalami hal yang sama. 

Ngomongin soal target hidup saya jadi teringat dengan film animasi Soul. Film yang mengisahkan  seorang Joe Gardner seorang guru musik jazz yang bercita-cita bergabung dengan band musik jazz. 

Ketika tujuannya tercapai, dia justru harus meninggal. Sadar dirinya akan meninggal, Joe Gardner pun tidak rela dan menjadi arwah atau jiwa yang penasaran sedangkan raganya terbaring di rumah sakit. 

Dalam dunia arwah atau jiwa ini dia berusaha untuk bisa kembali ke kehidupannya karena dia akan tampil dalam konser musik jazz untuk pertama kalinya. Dia dan jiwa yang diberi nama 22 ini pun berpetualang dan  berusaha mencari cara agar jiwa Joe Gardner bisa kembali ke tubuhnya. 

Setelah kembali justru jiwanya tertukar dengan 22. Jiwa Joe Gardner justru masuk menjadi seekor kucing dan jiwa 22 masuk ke dalam tubuh Joe Gardner. 

Selama jiwanya tertukar, Joe Gardner mulai menyadari bahwa banyak hal yang telah dilewatkan. Dia melihat bagaimana 22 yang begitu menikmati hidupnya mesti itu dengan hal-hal kecil. 

Jiwa 22 terlihat begitu bahagia dengan hanya memakan pizza dan berjalan menyusuri jalanan. Joe pun mulai menyadari. Dia tidak perhatian dengan ibunya dan juga dengan tukang cukur langganannya. Padahal hal tersebut justru terasa berharga. 

Dia pun menginngat momen masa kecilnya saat dia bersama ayahnya menghabiskan waktu bersama dan merasa bahagia hanya dengan bermain sepeda. Hal yang sudah lama tidak dia rasakan. Saat itulah dia menyadari selama ini dia terlalu fokus dengan target hidupnya yaitu menjadi musisi jazz hingga melupakan hal-hal kecil di sekitarnya. 

Setelah akhirnya dia bisa hidup dan diberi kesempatan untuk kembali ke dunia Joe Gardner ditanya oleh sang pemberi jiwa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun