Adanya taksi mewah ini bukan tanpa alasan. Sang pemilik layanan taksi mewah yaitu Jang Sung Chul memiliki trauma dan merasa dendam dengan sang pembunuh orangtuanya. Namun sang pembunuh tidak dihukum sesuai dengan perbuatannya.Â
Karena hal itulah dia tidak memercayai hukum dan memilih untuk mengadili orang yang bersalah sesuai dengan caranya sendiri. Dia kemudian mengajak Kim Do Ki untuk bergabung dengan layanan taksi mewah karena Kim Do Ki mengalami hal yang sama dengannya.Â
Ibunya dibunuh dan sang pelaku justru bunuh diri di penjara. Hal itu membuatnya tidak puas sehingga ia akhirnya menerima tawaran pak Jang untuk bergabung dengan layanan taksi mewah ini untuk menghukum para pelaku kejahatan.Â
Tentu saja layanan taksi mewah ini membela kaum yang teraniaya dan membutuhkan bantuan. Layanan taksi mewah ini juga membuat sang pelaku kejahatan merasakan apa yang dirasakan oleh korban pelaku tersebut.Â
Dalam menjalankan aksinya Kim Do Ki dibantu oleh Ahn Go Eun dan dua montir untuk menjalankan rencananya membalas dendam.
Taksi yang dikendarai oleh Kim Do Ki ini bukan taksi biasa karena di dalamnya dilengkapi dengan fitur yang canggih. Fitur tersebut berguna untuk menjalankan aksi balas dendamnya.Â
Kim Do Ki yang diperankan oleh Lee Je Hoon di sini juga menunjukkan aksi bela dirinya yang memukau. Karena dia yang menjalankan aksi balas dendam. Jadi dia yang terjun langsung ke lapangan dan berhadapan langsung dengan pelaku kejahatan.Â
Mengangkat Isu SosialÂ
Kim Do Ki dan kawan-kawan harus menghadapi pelaku kejahatan yang berbeda. Selama empat episode ini mereka telah membalaskan dendam dua orang. Dua korban pelaku ini adalah dua orang yang teraniaya dan tidak ada tempat untuk melapor.Â
Pertama adalah seorang difabel yang menjadi korban kerja paksa. Ia bernama Kang Marie. Dia yang awalnya dijanjikan akan dipekerjakan di tempat yang enak ternyata dia harus bekerja di pabrik jeotgal. Di sana dia diperlakukan semena-mena. Dikurung di ruang beku dan disiksa agar mau bekerja.Â
Ternyata semua pegawai adalah penyandang disabilitas yang dimanfaatkan untuk bekerja di pabrik jeotgal tersebut. Mereka dikurung dan tidak diperbolehkan melihat dunia luar. Mereka juga mendapat upah yang sangat rendah.Â