Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Magic Word Tidak Hanya Diajarkan tetapi Juga Butuh Teladan

1 Januari 2021   10:27 Diperbarui: 1 Januari 2021   10:38 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai orang dewasa tentu kita sering melihat banyak orang tua yang menyuruh anak-anak mereka untuk selalu menerapkan magic word. Namun terkadang orangtua lupa jika mereka sendiri tidak mempraktikkannya di kehidupan sehari hari. Mereka hanya menyuruh anak anak - mereka tanpa memberikan teladan dan coontoh yang baik. 

Kelihatannya sepele, namun jika dipraktikkan magic word ini akan berdampak luar biasa bagi diri kita. Sebagai orang dewasa kita harus bisa menjadi contoh untuk anak anak kita. Karena satu teladan jauh lebih baik daripada seribu ucapan. Sejatinya magic word tidak hanya diajarkan pada anak, namun juga kepada orang dewasa. 

Tiga kata magic word yaitu terima kasih, tolong dan maaf. Simple memang namun dalam praktiknya banyak orang dewasa yang belum mempraktikkan ini dalam kehidupan sehari hari. Banyak orang dewasa yang egois dan tidak mau meminta maaf saat berbuat salah. Atau tidak mau mengucapkan tolong saat meminta bantuan karena gengsi dan ego yang tinggi. 

Sebagai manusia kita harus sadar bahwa kita tidak bisa hidup sendiri karena manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Ketika berinteraksi dengan manusia tentu terkadang kita berbuat salah dan membutuhkan bantuan orang lain. 

Jika kita tidak menerapkan magic word dalam kehidupan kita maka kehidupan sosial kita bisa bermaslaha. Untuk itu pentingnya teladan dari para orangtua dan orang dewasa untuk menerapkan magic word dalam kehidupan sehari hari. Karena anak anak akan meniru apa yang mereka lihat dan dengar. 

Anak anak juga butuh contoh nyata yang bisa mereka lihat sehingga mereka akhirnya bisa menirukannya. Sebagai orang dewasa kita harus bersikap layaknya orang dewasa yaitu bisa menjadi contoh untuk anak-anak yang ada di sekitar kita. 

Tiga kata itu memang kata yang ajaib makanya disebut magic word. Tiga kata yang mampu merendahkan ego yang tinggi dan menunjukkan penghargaan kita kepada orang lain. Saat kita meminta bantuan dengan mengucapkan tolong dan tidak, sudah memberikan kesan yang berbeda bagi orang yang dimintai bantuan. Meski hanya berbeda satu kata namun begitu berdampak pada kehidupan sosial kita. Karena itulah tiga kata tersebut disebut sebagai magic word. 

Anak anak merupakan peniru yang hebat. Mereka bisa dengan mudah menirukan apa yang merek lihat dan dengar. Untuk itu, kita harus mampu memberikan contoh dalam bentuk yang nyata tidak hanya sekedar kata-kata. 

Penerapan magic word dalam kehidupan sehari-hari merupakan contoh perilaku sopan santun dan attitude yang baik. dengan menerapkannya, itu berarti kita menghargai orang yang ada di sekitar kita. Tak peduli latar belakang mereka, kita harus bersikap sama dan selalu menerapkannya dengan siapa pun kita bersikap. 

Apalagi di zaman globalisasi seperti ini, di mana anak-anak milenial lebih sibuk dengan gadgetnya, sehingga mereka kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Hal ini bisa menimbulkan sifat egoisme yang tinggi dalam diri anak-anak. Untuk itu sebagai orang dewasa kita harus bisa memberikan teladan yang baik untuk anak-anak. Karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin negara ini. Untuk itu, pentingnya mengajarkan perilaku yang baik sedini mungkin. 

Peran orangtua sangat penting dalam mendidik anak-anak. Karena orangtua merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama untuk anak-anak. Orangtua harus mamu menjadi teladan dan contoh yang baik di rumah maupun di tempat umum. Untuk itu orang tua harus menyadari betapa pentingnya magic word ini perkembangan anak-anak nanti di masyarakat. 

Para orangtua pun harus terbiasa menggunakan magic word saat mereka berkomunikasi dengan anak-anaknya. Agar anak-anak bisa terbiasa sejak dini dan kemudian mempraktikannya di kehidupan masyarakat. 

Keluarga merupakan tempat utama untuk menanamkan nilai-nilai moral sejak dini. Anak-anak pertama kali tumbuh dan berkembang bersama dengan keluarga mereka. Apa yang keluarga ajarkan kepada anak-anak, maka itulah yang akan mereka bawa di masyarakat kelak. Untuk itu para orang tua harus bisa menjadi teladan dan contoh yang baik agar anak-anak  bisa tumbuh di masyarakat dengan baik.

Tiga kata dari magic word ini menunjukkan bahwa manusia itu saling membutuhkan satu sama lain tidak ada yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah. Untuk itu, sebagai manusia harus saling menghargai dan bertoleransi. Karena manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Untuk kita sebagai orang dewasa harus menerapkannya sebagai teladan bagi anak-anak. 

Magic word mungkin terlihat sederhana namun banyak orang yang belum bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin kita sering melihat orang yang memiliki posisi lebih tinggi bisa berbuat atau memerintah seenaknya kepada orang lain. Apa sih susahnya bilang tolong, maaf atau terima kasih kepada orang lain. Bukankah mengucapkan itu, akan jauh lebih santun dan lebih menghargai orang lain. Untuk itu mulai sekarang kita harus bisa membiasakan menggunakan magic word tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun