Pertama Kalinya Tulisanku Masuk Headline Kompasiana

Tahun ini aku mulai menulis lagi di Kompasiana. Meski tulisanku belum terlalu bagus dan masih banyak kesalahan tapi aku bersyukur aku bisa mulai menulis lagi. 

Tulisanku kebanyakan tentang drama atau film karena aku memang hobi menonton film. Sudah lama aku tidak menulis setelah diterima kerja. Namun di tahun ini aku membuka kembali Kompasiana dan aku mulai bersemangat untuk mulai menulis lagi. 

Sedikit demi sedikit aku mulai menulis sampai akhirnya artikel pertama yang berjudul Pelajaran Hidup di Drama Start Up masuk Headline di Kompasiana. 

Aku merasa terkejut dan terharu karena sejak tiga tahun bergabung baru kali ini tulisanku bisa masuk Headline News di Kompasiana. Ini merupakan pencapaian yang bagus bagiku. Karena hal itu aku pun semakin bersemangat untuk terus menulis. Karena ini pertama kallinya aku merasa sangat senang. 

Mungkin bagi orang lain ini bukanlah apa-apa, karena tulisan mereka sudah sering masuk Headline di Kompasiana, tapi bagiku ini adalah pencapaianyang sangat penting. Karena hal itu aku merasa menemukan kembali semangat yang dulu pernah hilang dan pudar. 

Aku masih tidak menyangka artikel yang aku tulis bisa masuk Headline di Kompasiana. Tapi aku berterima kasih untuk Kompasiana, karena hal itu aku jadi percaya diri untuk menulis lagi. Setidaknya tulisanku diapresiasi dan dihargai. Karena artikel yang masuk di Headline Kompasiana adalah artikel pilihan dan kebetulan tulisanku terpilih. 

Rasanya bersyukur dan aku merasa bersemangat serta menemukan diriku lagi. Setelah sekian lama aku berhenti menulis karena merasa malu dengan tulisanku yang tidak bagus.

Terkadang hal biasa menurut orang lain bisa menjadi hal yang luar biasa untukku. Ini adalah hal yang luar biasa untukku. Karena ini aku menemukan motivasi untuk menulis lagi. Meski tidak mendapatkan apa-apa tapi ada kepuasan tersendiri saat tulisanku dibaca banyak orang. Aku mersa bangga pada diriku sendiri. Namun aku sadar, tulisanku masih jauh dari kata bagus dan aku masih harus banyak belajar. 

Tentu di tahun baru 2021, aku ingin lebih giat dan produktif dalam menulis. Karena menulis bukanlah bakat tetapi kebiasaan yang terus diasah dan dilatih. Jika kita sering menulis maka lama kelamaan kita kana mahir menulis. 

Butuh kesabaran dan upaya yang konsisten untuk menulis, apalagi untuk menulis tulisan yang bagus. Selain mengasah kemampuan menulis, kita harus banyak membaca dan mencari referensi untuk tulisan kita. Harapanku di tahun 2021 aku bisa menulis artikel yang bekualitas dan berbobot serta konsisten untuk selalu menulis. 

Terima kasih Kompasiana telah menyediakan ruang untuk terus berkarya. Tak masalah jika tulisanku masih sedikit pembaca, aku sadar menulis itu bukan pekerjaan yang mudah. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk membuat tulisan yang menarik. Saat ini saya sedang berlatih dan berusaha untuk memperbaiki tulisanku yang masih berantakan di sana sini. 

Di Kompasiana juga aku bisa belajar dari Kompasianer lainnya dengan melihat artikel mereka.  Terima kasih Kompasiana untuk ruang yang luar biasa ini. Di sini aku bisa berinteraksi dengan penulis-penulis hebat dan belajar dari mereka. Di Kompasiana aku tahu jika objek apa pun bisa menjadi tulisan yang menarik.

Mengutip kata dari Pramudya Ananta Toer " Menulis adalah bekerja untuk keabadian". Meskipun nanti kita telah tiada, namun tulisan kita masih ada dan akan menjadi jejak akan keberadaan kita. 

Mungkin ini adalah pencapaian receh namun berdampak luar biasa bagiku. Apresiasi sederhana yang membuatku menemukan jalanku kembali. Yaitu memulai untuk menulis lagi. Sekali lagi terima kasih Kompasiana.