Meski tema yang diangkat, tema yang sederhana namun beliau mengemasnya dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami pembaca sehingga tulisannya menarik untuk dibaca.Â
Bahasa yang sederhana ini juga mampu menginspirasi para pembaca termasuk saya. Karena beliau saya jadi terus ingin menulis dan terus berkarya lewat tulisan. Karena beliau saya jadi termotivasi untuk terus menulis. Karena menulis itu adalah pekerjaan hati yang tidak hanya butuh keterampilan tapi juga rasa.Â
Dari beliau saya belajar bahwa menulis itu butuh konsistensi. Bakat saja tidak cukup. Konsistensi akan membuat kita belajar dan semakin mengasah kemampuan kita dalam mengolah kata-kata. Terima kasih bapak Tjiptadinata Effendi yang telah menginspirasi.Â