Sebelum berbicara jauh tentang personal branding, mari kita bersama sadari keberhargaan diri kita di dunia ini. Setelah mengetahui keberhargaan diri, maka kita dapat membentuk personality sesuai dengan konsep diri yang dibentuk. Personality atau kepribadian berkaitan erat dengan sifaat yang melekat didalam diri bahkan menjadi tanda dari setiap manusia.Â
Kepribadian menentukan tindakan dalam keseharian. Salah satu caranya adalah mengetahui kelemahan dan kekuatan diri kita. Beberapa tipe kepribadian manusia yang sangat lekat kita kenal berkaitan erat dengan pernyataan Hippocrates dari Yunani 400 SM, dimana kepribadian dipengaruhi oleh empat cairan pada tubuh yaitu :Â
1. Sifat panas dalam sanguinis (darah)Â
2. Sifat dingin pada phlegma (lendir)Â
3. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)Â
4. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)Â
Dari sini, kita akan membentuk diri menjadi sosok yang potensial sesuai dengan karakteristik pembawaan. Biasanya potensial yang dibawa oleh kepribadian ini adalah :Â
1. Koleris potensi erat dengan karakter sang pemimpin, pengusaha, pimpinan perusahaan, motivator
2. Sanguinis yang sangat populer dan cocok untuk menjadi Public Relations, Marketing/Sales, Entertainer
3. Melankolis dengan julukan si sempurna, cocok untuk menjadi penulis, analis, akuntanÂ
4. Phlegmatis si pembawa damai, cocok sekali untuk bidang pekerjaan layanan pelanggan, guru dan konselor
Setelah memahami diri, ada baiknya saat ini kita mulai membangun personal branding yang tepat. Membangun personal branding itu butuh waktu.Â
"Butuh 20 tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk merusaknya. Jika kamu berpikir tentang hal itu, kamu akan melakukan berbagai hal secara berbeda." Â Warren BuffettÂ
Yuk kita coba tips membangun personal branding yang selama ini saya lakukan :Â
1. Memahami tujuan mengapa kita harus membangun personal branding. Inilah yang paling penting untuk membentuk sebuah strategi dan jalan untuk memperkuat kepribadian. Personall branding adalah visualisasi yang memudahkan kita mengenal diri sendiri dan orang lain mengenal siapa kita yang sesungguhnya. Personal Branding akan menjadikan kita memiliki nilai kehidupan yang lebih positif.Â
2. Pahami diri jika kita berharga dan unik. Identitas yang dibangun adalah tanda yang melekat dalam diri. Contoh : Jika orang menyebut nama Anda, orang akan teringat sesuatu yang melekat dalam diri Anda. Ketika kita berbicara Reza Rahadian, maka kita akan sama-sama menyebut dia adalah aktor terbaik di Indonesia. Seperti itulah cara kita membangun personal branding. Mengetahui keberhargaan dan memupuknya agar menjadi besar. Memiliki kebesaran atas diri sendiri.Â
2. Pandai menempatkan diri. Dalam hal ini kita harus mengetahui kapan harus menjadi Me, Myself dan I. Maksudnya apa? Dimana kita harus menunjukkan sifat keakuan dan eksistensi aku didalam kehidupan ini. Jangan melulu bercerita tentang Siapa AKU? Biarkanlah perangai Anda yang mencerminkan dan membentuk citra diri yang positif dalam lingkungan. Dengan demikian, Anda dapat membentuk lingkar lingkungan Anda sendiri dan kebanyakan orang akan masuk dalam lingkungan Anda.Â
3. Menumbuhkan sikap kepemimpinan yang kuat. Hala utama yang dilakukan untuk membangun personal branding yang kuat adalah memimpin diri sendiri sehingga Anda tahu bagaimana harus memperlakukan diri terhadap aspek luar diri.Â
4. Mulailah membuka diri pada dunia yang luas. Di era yang serba canggih ini, banyak sekali cara kita untuk membuka diri dan memperkenalkan diri kepada publik. Salah satunya melalui keterlibatan diri dalam forum dan kanal publisitas dengan audiens yang heterogen.Â
5. Konsisten untuk menjalankan kebiasaan baik. Sama halnya dengan yang sudah dinyatakan oleh Warren Buffett, personal branding dibentuk bertahun lamanya, butuh upaya untuk menjaganya agar terus konsisten melekat didalam diri. Dengan menjaga konsistensi, seseorang dengan citra dengan citra yang ditampilkannya akan mudah terlihat dan tidak terkesan menipu atau mengada-ada. Jadi, personal branding itu bukan mengada-ada, tetapi menjadikan kita apa adanya.Â
6. Menjalankan KONSEP 5B dalam kehidupan secara luas yaitu :Â
a. BELAJAR LEBIHÂ
Dimanapun tempat dan waktunya, jangan pernah sia-siakan kesempatan untuk selalu belajar hal baru. Jangan pernah membatasi diri pada keterbukaan dan perubahan yang signifikan didalam kehidupan. Jika masih dapat melakukan, maka lakukan. Jika masih diberi kesempatan, maka perjuangkan! Hal ini akan menumbuhkan sikap optimis tanpa memandang teori sebab akibat. Melakukan bukan untuk hasil kepada orang lain agar terlihat baik dan dinilai baik, tetapi kembali untuk diri sendiri. Berbuat baik terhadap orang lain, sama halnya sedang berbuat baik pada diri sendiri. Belajar lebih banyak tandanya Anda memperkuat personal branding didalam diri dan wujud kasih pada diri sendiri.Â
b. BERBAGI LEBIH BANYAKÂ
Konsep utamanya ketika berbagi, ada atau tidak ada tetaplah berbagi. Berbagi disini bukan hanya perkara uang atau materi. Tidak akan ada sesuatu yang sia-sia saat berbagi. Berbagi pengalaman hidup, pengetahuan dan motivasi bangkit dari keterpurukan. Berbagi dapat menimbulkan efek riak/ripple effect saat kita melakukannya. Contoh ketika kita menguap, orang lain akan tersugesti menguap. Contoh lain adalah ketika kita berbagi pengetahuan kepada orang lain tentang suatu cara untuk melakukan hal yang sulit, orang tersebut akan merasa sangat terbantu dan menimbulkan keinginan untuk menghargai orang lain dengan cara berucap terima kasih atau memberikan sesuatu sebagai wujud penghargaan.Â
c. BERSINAR LEBIH TERANGÂ
Jadilah cahaya terang untuk diri sendiri. Ijinkanlah publik mengenal diri Anda secara utuh bukan hanya sisi baik saja, melainkan menjalankan keseimbangan hidup yaitu ada baik dan buruk. dengan demikian Anda akan menjadi apa adanya. Sadari jika hidup ini adalah harmoni dari sebuah keseimbangan dua sisi. Sama halnya ketika kita memandang orang lain, sisi baik dan buruknya adalah bagian dari perbedaan dan konsep heterofili yang saling menghargai. Jangan saling mencari kelemahan diri masing-masing. Karena manusia satu dengan yang lainnya berbeda.Â
d. BERDIRI DENGAN KEKUATANÂ
Seperti diawal telah dijelaskan bahwa kita memiliki sisi kekuatan yang harus terus dijaga. Jika telah mengetahui kekuatan yang dapat menjadikan sebuah keberhargaan, kita sebaiknya fokus pada keunggulan dan potensi yang kita miliki dan sesegera mungkin menyebarkan kepada banyak orang agar makin bersinar.Â
Â
e. BERKABAR PADA DUNIAÂ
Tak kenal maka tak sayang, potensi yang kita miliki diwujudkan dalam teks dan konteks yang bermanfaat untuk orang lain. Sareh dan bijak dalam menggunakan kanal dan media baru pada masa seperti ini. Jangan menimbulkan perpecahan yang mengakibatkan menurunnya reputasi diri Anda.Â
Nah... ini dia tips jitu untuk membangun personal branding! Lakukan dan lihat perubahan besar dalam diri Anda.Â
Salam,Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H