Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buku Cetak Sri Patmi: Sonata Air Mata

9 Maret 2021   18:29 Diperbarui: 9 Maret 2021   18:43 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya sebuah karya perlu adanya sebuah pengukuhan. Dicatat agar menjadi bagian dari sebuah sejarah dunia yang tak pernah lepas dari mata yang sekedar memandang atau menyimak serta memaknainya. Menjadikan makna dalam setiap kata menjadi sebuah pengajaran hikmah kehidupan. Tak harus merasakan untuk mendapatkan pengajaran, dengan membaca manusia dapat berkaca dari pantulan kata. Dalam buku ini ada sebuah kisah tentang mengalirnya air mata. Terurai mengalir buncah dan pecah. Bercucuran deras merayu waktu agar kembali seperti dahulu. Disaat senyum masih mengembang dengan tatap yang mengambang. Disaat ragamu masih dapat kupeluk erat hingga sakit mulai terlupa. Sekarang seakan semua telah memisahkan cerita kita. Seakan semesta tak pernah memihak kisah bahagia berlangsung lama. Runtuh sudah dunia ini berlinang air mata. Kupeluk bagian waktu yang masih tersisa pada sisa napas ditenggorokanmu sore itu. Biarkan nadi ini menunjang gerak otot lain semakin kuat menyambut kepergianmu yang tak pernah kembali. 

Salam, 

Sri Patmi 

Dalam Buku Sonata Air Mata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun