2. Kerugian Material
Ketika kondisi pandemi diperparah dengan bencana banjir akan menyebabkan dampak pada sisi materil. Terombang ambing di tengah ketidakpastian pandemi, pembentukan kesadaran untuk vaksinasi, stigma negatif dan positif tentang pandemi serta kehilangan aspek material yang dimiliki karena harus tersapu oleh banjir.Â
Keterpurukan akibat kehilangan penghasilan, akan menambah sederetan penderitaan manusia jika banjir ikut-ikutan melanda dunia. Bisa jadi manusia tidak akan memiliki tempat tinggal atau hunian karena bumi ini sudah tenggelam oleh keserakahan manusia. Menimbun harta, mengeruk kekayaan alam tanpa memikirkan dampaknya hanya menumpuk kekayaan untuk perutnya. Apakah alam tidak berhak untuk mengembalikan semua kepada manusia?Â
3. Menurunnya Kondisi Psikis, Psikologis dan Mentalitas Manusia
Kondisi ini tidak dapat terelakkan oleh siapapun. Sudah pasti kelelahan secara fisik akan berpengaruh terhadap kondisi nonfisik lainnya. Sama halnya dengan fenomena gunung es ditengah lautan luas. Dimana kondisi fisik manusia seperti sakit organ fisik adalah bentuk puncak gunung es itu. Sedangkan bagian dasar dari badan dan kaki gunung tertutup oleh lautan lepas.Â
Bayangkan, betapa besar bagian yang tak terlihat secara kasat mata oleh manusia. Kondisi menurunnya psikis, psikologis dan mentalitas dalam diri manusia dapat memicu sakit secara fisik. Istilah kata, bagian tubuh batin membagi bebannya pada kondisi fisik.Â
Secara psikologis, manusia mengenal dengan istilah psikosomatik. Keluhan fisik yang timbul akibat dipengaruhi oleh pikiran, mental dan emosi. Bahasa sederhananya sakit tekanan batin. Psikosomatik ini tidak dapat dianggap sepele, salah-salah strategi mengatasinya bisa menimbulkan efek domino ke mana-mana. Meningkatnya jumlah orang sakit secara fisik, kriminalitas, dan tindakan destruktif lainnya.
Betapa mengerikan dampak yang ditimbulkan akibat bencana yang tidak ditanggulangi dengan baik. Dari banjir ini, manusia harus sudah belajar untuk memahami kondisi alam, apalagi banjir sudah menjadi agenda tahunan.Â
Tapi mengapa belum juga ada solusi? Manusianya terlalu menggampangkan dan apatis. Terlalu dimanja oleh alam kita ini yang terkesan sedang damai dan baik-baik saja. Padahal, setiap waktu bisa menenggelamkan manusia dan menjadikan asing sebagai makhluk bumi.Â
Tinjauan Aspek Evaluasi Menanggulangi Banjir 2021
Langkah yang dilakukan dibagi menjadi dua yaitu preventif dan kuratif.Â