Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Artikel Sri Patmi: Salibu Padi di Tanah Gemah Ripah Loh Jinawi

1 Januari 2021   17:16 Diperbarui: 1 Januari 2021   17:20 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengendalian umumnya sudah dilakukan oleh para petani, baik dengan penggunaan tenaga manusia (penyiangan tangan) dengan peralatan khusus (landak/gasrok) ataupun cara kimiawi dengan penggunaan herbisida.

7. Pengendalian hama dan penyakit. 

Dalam usaha tani tanaman padi tidak terlepas dengan serangan hama dan penyakit, pada hakikatnya serangan hama dan penyakit selama masih dibawah ambang batas, maka tidak merugikan dan hama penyakit tersebut akan dikendalikan secara alami oleh musuh alami masing masing. Bila serangan hama sudah mencapai ambang batas maka perlu dilakukan pengendalian secara kimia (pestisida) dan berbagai produk pestisida sudah tersedia secara lengkap di toko pertanian. Namun dalam penggunaan pestisida kimia perlu dipahami yaitu penggunaan pestisida yang tepat jenisnya, tepat sasarannya, tepat dosisnya sesuai yang tertera pada label, tepat waktu dan tepat cara aplikasi pestisida.

Secara umum hama dan penyakit utama yang perlu menjadi perhatian adalah

  • Hama tikus sawah
  • Hama penggerek batang padi (sundep maupun beluk)
  • Hama wereng batang coklat
  • Penyakit blas padi
  • Penyakit bakteri xantomonas


8. Masa Panen. 

Panen padi salibu memiki keunggulan diantaranya, umur panen lebih awal 15-20 % dan hasil produksi gabah meningkat dari pada budidaya secara tanam pindah biasanya. Setelah dipanen tanaman dilakukan budidaya padi salibu lagi masih baik dan produksinya juga meningkat. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para pakar tanaman padi di BPTP, tanam padi salibu yang baik dapat dilakukan selama tiga kali salibu (pemangkasan) karena dalam tiga kali salibu produksi tanaman padi terus meningkat, setelah pada salibu ke empat akan mengalami penurunan hasil. Sehingga anjuran terbaik adalah satu kali tanam tiga kali salibu.

Hasil  salibu rata-rata sesuai pengamatan dilapangan yaitu:

  1. Musim tanam pertama yaitu Taman pindah padi dengan rata -rata hasil produksi 5,8 ton/Ha.
  2. Musim tanam kedua yaitu padi salibu pertama dengan rata - rata hasil produksi 6,3 ton/Ha.
  3. Musim tanam ketiga yaitu padi salibu kedua dengan rata - rata hasil produksi 6,8 ton/Ha.
  4. Musim tanam kedua yaitu padi salibu ketiga dengan rata - rata hasil produksi 7,3 ton/Ha.
  5. Musim tanam kedua yaitu padi salibu ke empat dengan rata - rata hasil produksi 7,1 ton/Ha. (produksi mulai turun)
    Dokpri
    Dokpri

Kehidupan ini telah berbaik hati kepada manusia. Segala kebutuhan sudah dipenuhi dari alam. Padi yang ranum, jagung, tanaman, dan semua elemen diberikan untuk memenuhi standar tatanan kehidupan dimuka bumi. Memuliakan alam semesta ini sama halnya memuliakan diri sendiri. Karena manusia adalah miniatur terkecil dari alam semesta yang maha luas. Padi yang hijau, tetaplah berseri di tanah pertiwi. Di tanahku, tanah surga yang gemah ripah loh jinawi. Indonesia, nusantara, pertiwi...

Salam,

Materi dari Elemen Padi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun