Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Artikel Sri Patmi: Percikan Berbagi di Samudera yang Luas

31 Desember 2020   17:15 Diperbarui: 31 Desember 2020   17:51 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Air dapat mencerahkan dan membuat berkilau. Jika diamati dari sebuah proses berkilaunya batu akik yang digosokkan terus menerus dengan batu, manusia akan memahami proses berbagi sama seperti itu. Mau berbenturan dengan kerasnya ego dan kepentingan, berbagi adalah proses yang membuat sesuatu yang biasa menjadi berkilauan. 

Jika memberi makan pada diri sendiri merupakan suatu kewajaran dalam keseimbangan kehidupan, maka mulai dari sekarang niatkan dalam diri ini, setiap hal yang dilakukan kepada diri sendiri ini adalah untuk berbagi. Efeknya akan berbeda jika kita menjunjungnya dalam kemuliaan berbagi. Efek kesehatan, manusia akan memikirkan banyak hal ketika akan sembarangan makan, karena didalam tubuh ini ada bagian fisik dan nonfisik yang harus diberikan sebaik-baiknya perlakuan agar tetap suci dan mulia. 

Makanan yang kita makan berpengaruh terhadap diri ini bukan hanya secara fisik. Bukan bermaksud tendensi pada salah satu agama, misalnya manusia berpuasa dengan tujuan berbagi dan menyucikan diri, sisi fisik akan terlihat menurun, sisi batin/spiritual akan naik dan auranya akan nampak berkilauan.

3. Sang tirta bersifat fleksibel, lentur dan elastis. Samudera yang luas mampu membuat kapal yang berlayar diatas permukaannya tidak tenggelam kedalam. Justru mengambang dengan nyaman. Larutan gula dan garam yang padat dapat mencair dalam wujud lain dengan bantuan air. Berbagi konsep air sangat kontekstual karena ia menyesuaikan diri sesuai dengan ruang dan tempat. Ia ramah dengan segala bentuk tempatnya. 

Konsep berbagi dalam air, akan memberikan konsensi kepada manusia jika berbagi dilakukan secara konsisten dan menjadikannya sebagai darah yang mengalir dalam dirinya, akan menjadikan setitik kegiatan berbagi menjadi samudera luas tiada tara. (kompasiana.com/sripatmi).

4. Sang tirta bersifat mensucikan. Air akan membersihkan setiap bagian yang kotor. Dalam ajaran Agama Islam, air digunakan sebagai salah satu komponen utama sebelum beribadah berkomunikasi intrapersonal dan berwawansabda dengan Yang Maha Kuasa. 

Mengapa manusia tidak mengambil dharma berbagi sebagai bagian dari penyucian diri sebelum kembali kepada Sang Maha Agung? Sudah tentu ketika manusia menempatkan berbagi sebagai bagian utama dan mensucikan, ia akan terus mencarinya dalam kondisi apapun. Kondisi haus melepas dahaga dengan minum air. Kondisi gerah dan panas, mandi dengan air terasa segar. 

Kehidupan kita selaku manusia sudah diberikan bentuk terbaik untuk mensucikan yaitu berbagi. Supaya manusia tidak tamak menumpuk kekayaan untuk diri sendiri. Dengan berbagi sebagian manusia merasakan dirinya telah kembali pada kesucian diri. 

kompasiana.com/sripatmi
kompasiana.com/sripatmi

5. Air mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Secara harfiah, berbagi air bukan hanya mengalir pada dua sisi tinggi dan rendah, justru berbagi itu tidak ada batasan dan tidak memiliki sisi. 

Kebaikan berbagi yang dilakukan terus menerus justru akan menempatkan manusia pada kedudukan yang tinggi. Kebaikan berbagi akan sampai pada anandamaya kosha yang sudah menghimpun segala bentuk kejadian dalam hidup menuju pada Sang Hyang Widhi. kompasiana.com/sripatmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun