Namun misi politik kaum orientalis seperti itu mengalami pasang surut, seiring dengan munculnya dinamika politik baru di negara-negara Barat. Karena itu, tidak mengherankan jika beberapa orientalis justru terlibat dalam proses penutupan tirai kolonialisme Barat di beberapa negeri Muslim. Seperti diketahui bahwa beberapa pelopor gerakan nasionalisme di negara-negara Islam memperoleh inspirasi untuk membentuk paham kebangsaan dari konsep nasionalisme yang ditawarkan oleh para orientalis.
Orientalisme Klasik dan Kajian Islam
Orientalisme merupakan suatu pemahaman, cara pandang, deskripsi atau bahkan identifikasi Barat tentang Dunia Timur dengan segenap kompleksitas budaya, agama, bahasa, ekonomi maupun politiknya. Sebagai sebuah sistem keilmuan, orientalisme pertama kali muncul pada abad ke-14 awal yang diprakarsai oleh Konsul Gereja Vienna pada sejumlah universitas untuk mempromosikan pemahaman bahasa dan kebudayaan Timur. Kekuatan pendorong utama pada orientalisme berasal dari perdagangan, persaingan antar agama dan konflik militer. Karena itu pengetahuan tentang Timur tidak bisa dipisahkan dari sejarah ekspansi Eropa ke Timur Tengah dan Asia. Timur, sebagaimana penggambaran orientalisme, merupakan Timur yang kompleks atau mencakup segala aspeknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H