Mohon tunggu...
Humaniora

Kurikulum 2013 Gentayangan !!!

12 November 2015   05:32 Diperbarui: 12 November 2015   13:04 4222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum 2013 Gentayangan !!!

Akhir-akhir ini kurikulum 2013 banyak mendapat sorotan ataupun kritikan dari pihak masyarakat, maupun pihak guru yang tidak setuju dengan adanya penerapan kurikulum 2013 tetapi pemerintah pusat tidak  pernah menyadari hal itu. Bisa dikatakan bahwa pemerintah hanya lebih cenderung pada sekolah-sekolah unggulan yang sudah bertaraf Nasional, tanpa harus memikirkan sekolah-sekolah yang berada di desa-desa terpencil.

Pelaksanaan kurikulum 2013 saat ini masih menjadi pro dan kontra, dimana sebagian yang setuju dengan adanya penerapan kurikulum 2013, tetapi ada sebagian juga yang tidak setuju dengan adanya kurikulum 2013, karena dengan adanya penghapusan Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk sekolah dasar, dan mata pelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi.

 Alasan dari guru yang tidak setuju dengan adanya penerapan kurikulum 2013, karena mereka berpendapat bahwa jika mata pelajaran Bahasa Inggris akan dihapus, lalu bagaimana dengan nasib seorang guru yang sudah ahli dibidang bahasa inggris, tentu saja guru-guru bahasa inggris akan kena dampaknya.

Tidak mungkin guru yang memang sudah mahir dimata pelajaran bahasa inggris akan berhenti begitu saja, dengan alasan lain akan melanjutkan dengan mata pelajaran lain, itu sangat tidak mungkin sekali, sedangkan yang kita ketahui bersama bahwa pelajaran bahasa inggris itu sangat penting pada sekolah dasar, sekolah tingkat menengah, maupun sekolah menengah atas, karena kita harus bisa berbahasa inggris, mengingat jika kita bisa keluar Negara. Jadi sangat tidak mungkin sekali jika mata pelajaran bahasa inggris akan di hapus, karena itu menjadi salah satu dasar untuk kita bisa menguasai berbagai bahasa, terutama bahasa inggris.

Kurikulum 2013 diterapkan lebih menekankan pada budi pekerti dan kebudayaan. Mendikbud menerapkan kurikulum 2013 dengan alasan untuk lebih menanamkan etika dan budi pekerti.

Sepertinya pemerintah sudah sangat terburu-buru dalam menerapkan kurikulum yang baru, tanpa harus memikirkan dampak apa yang akan terjadi kedepannya, sebab dalam kurikulum 2013 ini semua mata pelajaran akan digabungkan menjadi satu, dan siswa pun akan belajar melalui tema.

Seharusnya pemerintah itu bersikap adil terhadap lembaga-lembaga sekolah yang ada di Indonesia, karena semua rakyat yang ada di Indonesia itu sangat membutuhkan pendidikan, dan jangan pernah salahkan mereka jika angka pengagguran di Indonesia Itu bertambah, hal ini terjadi karena faktor dari pemerintah itu sendiri.

Jika pemerintah lebih menitikberatkan pada sekolah unggulan dibandingkan dengan sekolah yang ada di desa-desa terpencil, tidak menutup kemungkinan bahwa sekolah unggulan yang sudah menggunakan kurikulum 2013, pengetahuan mereka lebih bertambah, sedangkan bagi sekolah yang ada di desa-desa terpencil, pengetahuan tidak berkembang, dalam artian “Diam Di Tempat”.

Mengapa pemerintah menjadi salah satu faktor penambahan angka pengagguran di Indonesia ???, karena jika sekolah tersebut sudah menerapkan kurikulum 2013 bisa terjadi ada siswa yang sudah tidak mampu lagi untuk menerima pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh guru, sebab pada kurikulum 2013 ini semua mata pelajarannya di gabung, nah di situlah siswa pasti akan berfikir bahwa dia lebih baik akan berhenti sekolah saja, dari pada setiap hari ia harus bertatap muka dengan guru, dan tidak ada sedikit ilmu yang mereka dapatkan, pada penerapan kurikulum 2013 ini penambahan jam pelajarannya itu lebih bertambah lagi di bandingakan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Dampak positif yang bisa didapat oleh siswa dengan adanya kurikulum 2013 ini misalnya, kedudukan mata pelajaran, kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.

Dan dampak negatif yang berpengaruh pada siswa yaitu, sangat memberatkan siswa, karena jam pelajarannya ditambah, padahal siswa mempunyai batas maksimal waktu konsentrasi dalam belajar.

Memang benar dengan adanya penerapan kurikulum 2013 ini ada dampak positif dan dampak negatifnya, namun tetapi pemerintah juga harus memikirkan terlebih dahulu dampak apa yang lebih banyak terjadi dalam menerapkan segala sesuatu, bukan dengan seenaknya  saja untuk menerapkan sesuatu yang lebih banyak negatifnya dibandingkan positifnya.

Jika memang harus ada yang  disalahkan dengan adanya kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013, lalu siapa yang harus di salahkan ???, untuk saat ini masih banyak menimbulkan banyak pertanyaan ???.

Jika difikir, ada benarnya juga bahwa kurikulum 2013 lebih unggul dari kurikulum-kurikulum sebelumnya seperti KTSP, dan KBK, tetapi keunggulan-keunggulan dari kurikulum 2013 banyak menguras tenaga dari peserta didik /siswa, karena kenapa, yang seharusnya jam pelajaran hanya 6 jam yang mampu di terima atau di serap oleh siswa , karena dengan adanya penerapan kurikulum 2013 kini jam pelajarannya bertambah.

Dan dengan penambahan jam pelajaran, waktu siswa sudah tidak terbagi lagi dalam kegiatan-kegiatan lain, misalnya waktu bermain, karena waktu bermain siswa sudah dipakai oleh belajar.

Sungguh sangat mengherankan dengan cara pola fikir pemerintah yang justru akan membuat generasi penerus bangsa di Indonesia, tergeser dengan bangsa lain.

Saran saya untuk Mendikbud, Bapak Anies Baswedan, agak baiknya untuk mata pelajaran Bahasa Iggris dan Teknologi informasi & komunikasi, tidak seharusnya dihapus, sebab, jika mata pelajaran ini akan dihapus maka guru yang sudah mahir di bidang mata pelajaran tersebut akan menderita, dan bukan hanya gurunya saja yang kena dampaknya tetapi siswanya juga akan kena dampaknya.

Sebab, jika diantara salah satu mata pelajaran akan dihapus misalnya mata pelajaran TIK, otomatis siswa tidak akan berkembang pengetahuannya mengenai dunia teknologi, sedangkan yang kita ketahui bahwa zaman sekarang itu sudah modern, jadi apa yang akan kita lakukan itu sudah paling banyak menggunakan teknologi dan menggunakan alat-alat yang canggih.

Bagaimana caranya Indonesia ini bisa berkembang sama seperti Negara-negara lain yang sudah lama berkembang, jika model pendidikan yang diterapkan di Indonesia itu seperti ini. Tidak akan menutup kemungkinan juga Negara kita ini tidak akan berkembang sesuai dengan zaman. Untuk kita selaku generasi penerus bangsa, jangan terlalu berharap kapan Indonesia ini akan maju, jangankan maju berkembang pun masih sangat sulit, sebab mengingat sistem pendidikan yang ada di Indonesia masih seperti ini.

wassalam.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun