Mohon tunggu...
sri murwaeni
sri murwaeni Mohon Tunggu... -

S1 PGSD TRANSFER SEMESTER V

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Harmoni Musik

15 Desember 2010   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:43 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

e

f

g

a

b

nada alas

Cara memainkan akor-akor tersebut: akor dasar (nada alas harus didahulukan khususnya untuk bass), akor balikan (nada alas tidak dijadikan bass, bass dapat dipindah ke terts disebut akor balikan I,atau bass dipindah ke kwint disebut akor balikan II dan akor septim sebagai bass yang dipakai demi lagu yang masuk mi), serta tingkat nada(tingkat I-VII).

Adapun fungsi akor menurut jenisnya adalah: akor primer (akor tonika, sub dominan, dominan), akor sekunder (akor II, III, dan VI). Ada pula akor-akor janggal yang memuat satu nada yang tidak selaras terdiri dari 8 akor yaituakor septim, akor non, ominan septim berkurang, sub dominan septim dengan tambahan sekst, nada penyambung dan samping, nada-nada didahulukan, nada-nada ditunda serta bas panjang.

Pada waktu mendengarkan lagu diiringi alat musik ada suatu gerakan yang terus menerus antara T, D, S atau yang lain. Gerakan tersebut disebut Kadens. Kemungkinan perubahan untuk mengakhiri suatu gerakan antara lain: Kadens tidak sempurna (jika lagu berhenti dengan akor dominan yang didahului akor tonika), Kadens Otentik (jika lagu berhenti dengan akor tonika yang didahului D), Kadens sub dominan (jika lagu berhenti pada sub dominan yang didahului T), Kadens Pagal (jika lagu berhenti dengan akor tonika yang didahului akor S), dan Kadens Sempurna (rangkaian kadens otentik dan plagal yaitu adens berhenti pada T didahului S dan D.

Suatu sajian musik disajikan dengan penggabungan unsur-unsur musik, melodi dan harmoni yang menghasilkan mutu suara.Penggabungan tesebutlah yang dinamakan tekstur, macamnya antara lain:

1.Unisono: semua anggota menyajikan melodi yang sama dari awal sampai akhir lagu dan disajikan dengan suara tunggal.

2.Homofoni: dapat dilakukan dengan 2 suara, 3 suara, atau 4 suara.

3.Polifoni: terdiri dari berbagai jalur suara, tiap jalur nampak berlajan tanpa memperhatika yang lain.

4.Kanon : penyanyi dibagi menjadi kelompok untuk menyanyikan sebuah lagu yang sama secara bergantian dengan selang waktu yang ditentukan.

5.Diskan: terdiri dari dua bagian yaitu bagian lagu pokok (berbentuk 1 suara atau lebih membawakan lagu pokok) dan diskan (melodi sisipan dengan teks bebas yang berupa kalimat, kata, suku kata, atau senandung).

6.Paduan akhir: pada bagian akhir lagu ditutup dengan paduan nada, sehingga seperti lagu bersuara

Banyak.

Paduan suara merupakan bentuk penyajian musik, khususnya menyanyi dibawaan oleh lebih dari satu orang. Macamnya antara lain (1) paduan keail (duet, trio, kwartet sampai oktet), (2) Group vokal (pengelolaan diusahakan sendiri, tanpa dirigen), (3) Paduan suara ( efektif terdiri 25-40 orang, dengan dirigen), (4) Paduan besar (melibatkan ratusan atau ribuan orang dan dipimpin seorang dirigen). Sedangkan wilayah suara manusia terdiri dari suara dada (lembut), tengah (cemerlang), dan kepala (tegang, untuk puncak lagu). Dilihat dari jenis dan komposisinya, paduan suara dibedakan menjadi: Koor wanita atau anak (menggunakan suara S dan A), Koor pria (menggunakan tenor, bariton), Koor Campuran (penggabungan suara pria dan wanita).

Dalam sebuah lagu sering kita jumpai lagu tersebut dinyanyikan dalam dua suara oleh dua orang atau lebih yang disebut harmoni dua suara. Macamnya antara lain: Motus Rectus (turun naiknya melodi suara I dan suara II bergerak searah), Motus Contraritus (turun naiknya melodi suara I dengan suara II bergerak berlawanan), Motus Obligus (turun naiknya melodi suara I dengan suara II menyimpang).

Adapun langkah-langkah menyusun aransemen paduan suara yaitu dimulai dari menyanyikan lagu beserta syair dan mencari kesan, memperhatikan tepo, kesatuan hitungan, frase, nada paling rendah dan paling tinggi, kemudian mencari kadens, mencari akor untuk setiap hitungan, lalu membuat suara bawah. Setelah semua sudah seimbang langkah selanjutnya menyusun suara T dan A dengan cara mengarang. Kemudian memanfaatkan motif melodi dan irama untuk suara lainnya, arah lagu jangan sipang siur dan pada penonjolan gunakan unisono.

Modulasi adalah perpindahan mutlak jenis suara dalam suatu lagu dari tingkat satu ke tingkat lainnya meliputi beberapa birama. Selain modulasi ada pula transposisi yaitu memindahkan suatu lagu ke bentuk lain dari yang telah ditetapkan. Ada beberapa macam transposisi yaitu dari notasi angka ke notasi balok dan sebaliknya, transposisi dari not balok yang berlainan tanda kunci, serta transposisi notasi balok yang sama tanda kunci tetapi berbeda nada dasar.

Bentuk atau struktur agu adalah susunan serta hubungan antara unsur musik dalam satu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi lagu yang bermakna. Adapun unsur-unsur struktur lagu antara lain (1) motif yaitu suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi mempunyai arti, (2) frase yaitu bagian dari kalimat musik yang menunjukkan ketentuan diucapkan dalam satu tarikan nafas, (3) kalimat musik yaitubagian dari lagu yang biasanya terdiri dari 4 – 8 birama.

Adapun fungsi frase adalah sebagai tempat mengambil nafas (mencuri) tanpa menghilangkan makna lagu. Sedangkan frase dapat dihubungkan dengan pengulangan sebagian (repetisi) yaitu pengulangan bagian yang sama ke bagian selanjutnya, pengulangan bervariasai (variasi) yaitu pengulangan yang hampir sama, karena ada perubahan, sekuen yaitu pengulangan garis melodi yang sejajar di atasatau di bawah melodi, kontras yaitu pertentangan yang sangat berlawanan antara dua frase atau lebih.

Sementara itu dalam lagu terdapat beberapa bentuk antara lain (1) Lagu bentuk I atau tunggal (A atau AA) yaitu lagu yang terdiri dari satu bagian, (2) Lagu bentuk II atau Biner (AB; AAB) yaitu terdiri dari dua bentuk dengan bentuk kedua yang sering disebut reffrain, (3) Lagu bentuk III atau Ternair (AABA; AABABA; ABC) ada dua macam yaitu lagu dengan bagian ketiga kembali ke bagian I dan lagu yang memang terdiri dari tiga bentuk.

Bagian selanjutnya adalah ekspresi. Dalam menyanyi ekpresi sangat penting dilakukan karena ekspresi merupakan ungkapan pikiran atau perasaan yang mencakup semua nuansa tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik yang disampaikan pada pendengarnya. Unsur-unsur ekspresi dalam musik antara lain:

(1) Tempo (kecepatan lagu dan perubahan kecepatan lagu) jenisnya ada tempo lambat, sedang, dan cepat yang masing-masing dibagi lagi menjadi sangat lambat, lambat, kurang lambat dsb diukur menggunakan metronom maelzel,

(2) dinamik (tingkat keras lunaknya suara serta perubahannya), tana-tanda dinaik digolongkan menjadi 4 yaitu tanda dinamik untuk pernyataan keras (f), pernyataan lunak (p), campuran keras dan lunak: Cressendo, Decressendo, dan gabungan Cressendo dan Decressendo, dan tanda dinamik untuk pernyataan tekanan yang terdiri dari staccato (ditekan dengan terputus-putus), Staccatissimo (ditekan dengan kuat dengan terputus-putus), Portato (titik di atas dan di bawah not dengan garis lengkung di atas artinya setengah staccato), serta marcato (ditonjolkan bagian yang harus lebih nyata kedengarannya).

(3) Warna nada adalah ciri kas bunyi yang terdengar bermacam-macam yang dihasilkan sumber bunyi. Macam-macamnya antara lain: Suara manusia (wanita: sopran,meso sopran, alto) dan (pria: tenor, bariton, bas), alt musik berdawai (bergetar jika dipetik atau digesek : biola, gitar), alat tiup logam (hasil dari tegangan bibir yang ditiup: terompet), alat musik tiup kayu (getaran udara dalam rongga alat tiup: suling, soxofon), alat musik perkusi (dipukul dan dikocok: drum, genderang), alat musik keyboard (mempunyai bilahan tempat membunyikannya: piano, piania, dll). Sedangkan cara memproduksi nada ada lima macam yaitu Legato (nada tersambung, halus dan lancar), Stacato(memeperpendek bunyi nada sehingga terputus-putus), Arpegio (memainkan nada akor secara urut muai nada terendah), Glisendo ( memainkan tangga nada cepat dengan geak meluncur), Vibrato(menynyi dengan perubahan berkala).

Dalam menyanyikan sebuah lagu tidak bisa dilakukan sembarangan, harus memperhatikan unsur-unsur lagu dan musik yang dibawakan agar pesan yang terdapat dalam lagu dapat tersampaikan pada pendengar. Tidak hanya suara bagus tetapi juga ekspresi akan sangat menentukan keindahan harmoni dari lagu yang dibawakan. Jadi, dalam menyanyi (terutama seorang penyanyi) harus memperhatikan keseluruhan unsur-unsur lagu dan musik yang dibawakan agar lagu tersebut dapat memanjakan telinga para pendengarnya dan arti dari lagu tersebut dapat tersampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun