Sesering apapun Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengklaim berhasil menciptakan swasembada padi dan jagung, tapi kenyataannya kita masih melakukan importasi.
Menanjaknya level ketersediaan pangan tidak dibarengi dengan produksi pangan yang cenderung stagnan dalam 4 tahun terakhir. Artinya, laju ketahanan pangan Indonesia turut ditopang oleh impor.
Oleh karena itu, sepertinya ada semacam perubahan paradigma yang dibutuhkan. Kita tidak perlu menggembar-gemborkan swasembada pangan sebagai jargon atau janji politik.
Daripada mengejar program ketahanan pangan ataupun swasembada pangan, idealnya pemerintah mengejar target kedaulatan pangan. Pasalnya, konsep tersebut lebih mengedepankan dari mana pangan itu berasal.
Artinya, tujuannya tidak sekadar ketahanan pangan, tetapi juga mengarahkan agar sumber pangan berasal dari produksi petani domestik. Oleh karena itu, prioritas dalam kedaulatan pangan adalah menyejahterakan petani dan mendorong produksinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI