Mohon tunggu...
Sri Mulyani
Sri Mulyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Saja Sih Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Etika?? Dan Bagaimana Cara Mengatasinya??

18 Desember 2024   16:28 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Etika merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan dalam bersikap dan bertingkah laku.

Di Indonesia sendiri memiliki "Pancasila" sebagai dasar negara. Pancasila sendiri memiliki fungsi sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, selain itu juga sebagai cerminan sistem etika yang diharapkan dapat membentuk karakter bangsa. Namun saat ini di tengah-tengah perkembangan zaman dan tantangan globalisasi menghadapi berbagai persoalan dan ujian dalam menjalankana perannya sebagai landasan moral dan etika masyarakat. Oleh sebab itu, perlu  mengenali dan memahami tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai sistem etika.

Berikut adalah tantangan pancasila sebagai sistem etika: 

1. Kemerosotan Nilai Moral:

  • Moralitas, etika, dan spiritualitas semakin memudar di masyarakat.
  • lebih banyak tindakan yang bersifat individualistis, materialis, dan hedonis, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila.
  • Hilangnya rasa solidaritas, gotong royong, dan kepedulian sosial.
  • tantangan untuk menghidupkan kembali jati diri dan karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila. 

2. Perkembangan Teknologi: 

  • Kemajuan teknologi digital yang cepat dapat menyebabkan efek buruk seperti kecanduan media sosial, pengungkapan online, dan penyebaran informasi palsu.
  • Penggunaan teknologi harus bijak dan sesuai dengan prinsip Pancasila.
  • Sulit memanfaatkan teknologi untuk menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari -hari.

3. Pluralisme

  • Keragaman suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia.
  • Mempertahankan dan mengelola keberagaman sehingga tidak menyebabkan konflik tetapi saling menghargai dan memperkuat persatuan.
  • Sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, terutama tuntutan Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

4. Globalisasi: 

  • Arus globalisasi membawa budaya, nilai, dan gaya hidup dari negara lain yang terkadang tidak sesuai dengan Pancasila.
  • Sangat sulit untuk mengidentifikasi dan memilih manfaat globalisasi selain mempertahankan identitas bangsa yang berlandaskan Pancasila .
  • Di tengah era globalisasi, pendidikan Pancasila dan karakter bangsa harus diperkuat. 

5. Korupsi:

  • Korupsi, masalah abadi yang terus mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Menjaga integritas, akuntabilitas, dan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila merupakan tantangan.
  • Perlu adanya penegakan hukum yang kuat dan konsisten serta pendidikan antikorupsi yang menyeluruh di seluruh lapisan masyarakat. 

Secara keseluruhan, menghadapi tantangan-tantangan ini membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh bangsa untuk menghayati dan menerapkan nilai-nilai Pancasila secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat penting untuk mempertahankan jati diri bangsa, memperkuat karakter, dan mewujudkan cita-cita luhur Pancasila di tengah dinamika perubahan global.

Berikut adalah solusi untuk mengatasi tantangan pencasila sebagai sistem etika:

1. Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan karakter positif pada individu sejak dini. Dalam konteks Pancasila, pendidikan karakter bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, gotong royong, toleransi, dan nilai-nilai luhur lainnya. Dengan pendidikan karakter, diharapkan generasi muda dapat menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

2. Penguatan Nilai-nilai Agama


Agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral individu. Dengan memperkuat nilai-nilai agama, diharapkan masyarakat dapat hidup rukun dan damai. Nilai-nilai agama seperti kejujuran, kasih sayang, dan toleransi sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

3. Penegakan Hukum yang Tegas


Penegakan hukum yang tegas dan konsisten sangat penting untuk menciptakan rasa keadilan dan mencegah terjadinya pelanggaran hukum. Hukum harus menjadi alat untuk melindungi hak-hak masyarakat dan menjaga ketertiban.

4. Peningkatan Partisipasi Masyarakat


Partisipasi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

5. Pengembangan Teknologi yang Bertanggung Jawab


Perkembangan teknologi memberikan banyak manfaat, namun juga membawa tantangan. Pengembangan teknologi yang bertanggung jawab harus memperhatikan aspek etika dan sosial.

6. Dialog Antaragama dan Antarbudaya

Dialog antaragama dan antarbudaya merupakan upaya untuk membangun toleransi, saling menghormati, dan kerjasama antarumat beragama dan antarbudaya.

Secara keseluruhan, upaya-upaya ini bertujuan untuk meningkatkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini dilakukan melalui penguatan karakter, spiritualitas, penegakan hukum, partisipasi masyarakat, pemanfaatan teknologi, dan percakapan antar kelompok. Diharapkan upaya-upaya ini akan membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi Pancasila sebagai sistem etika serta mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia.

by.kelompok 12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun