Mohon tunggu...
Sri Mulyani (Agil Senja)
Sri Mulyani (Agil Senja) Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang pengembara kata. Berjalan pada sebuah perkiraan, namun sering gagal menerka pertanda. Saya mungkin satu dari jutaan orang di dunia yang mencintai sastra. Apakah kita bisa saling berbagi titik atau koma?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Bulan November

21 Januari 2023   12:00 Diperbarui: 21 Januari 2023   12:00 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kubenamkan namamu Bagas bersama hujan di awal November. Pertanda berakhirnya musim kemarau dan awal dari musim yang baru, kutanam segala kenangan dalam kecewa dan rasa damai. Tenang aku melangkah menggendong tas ranselku, menenteng kardus besar memasuki kereta, memulai segala kisah, sungguh kebahagiaan tiada terkira pernah menyimpan namamu dan mengenalmu.

Bagas. Sebuah nama yang melahirkan ratusan puisi di dalam diaryku, sebuah nama yang tertulis di hatiku entah sampai kapan meskipun hujan di awal November ini sejenak mengharuskanku menghapusnya dari segala waktuku.

Hujan bulan November terus menderu seiring suara kereta meninggalkan kampungku...

07 Desember 2012, 20.35

         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun