Mohon tunggu...
sri mulati
sri mulati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobby bermain volley ball dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inspirasi PGP untuk Meraih Impian Masa Depan

5 September 2022   16:32 Diperbarui: 5 September 2022   16:45 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diawali dengan perjalanan mengikuti CGP di pertengahan tahun 2021 yang diikuti peserta sebanyak 10.0000 orang dari seluruh nusantara. Walaupun hati merasa bingung dan bimbang masih dalam bayangan kegiatan cgp seperti apa dan apa yang diraih setelah selesai Pendidikan CGP dengan kurun waktu selama 9 bulan. Waktu demi waktu seriring perjalanan CGP dari pengisian form pendaftaran dan pengisian Essay yang luar biasa sangat menantang untuk diikuti yang akhirnya masuk ke tahap berikutnya yaitu tahap tes ujian Skolastik sebanyak 80 soal yang harus dikerjakan. Persaingan semakin ketat banyak yang tidak lolos ke tahap berikutnya.

Pada tahap akhir melakukan simulasi mengajar dan wawancara akhirnya masuk prioritas peserta dari wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan persaaingan yang cukup ketat.

Di awal perjalan guru penggerak banyak sekali yang saya dapat mulai dari pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya seperti hal yang dikemukakan Ki Hajar Dewantara bahwa " Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani yang artinya : di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan'. Pembelajaran yang saya lalukan menuju arah perbaikan dan memotivasi peserta didik untuk apat mengembangkan bakat dan minatnya.

Sebagai guru masa depan yang lebih peduli dan dapat memotivasi peserta didik untuk dapat berkembang membentuk suatu potensi yang didapat dari dalam dirinya sehingga memunculkan kreativitas dan dapat menjadikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.

Di bulan kedua perjalanan Guru Penggerak saya mengikuti pembelajaran KSE dimana menuntut pribadi dalam proses pembelajaran menerapkan Kompetensi Sosial Emosional. Dalam proses belajar lebih memahami peserta didik baik dalam berbagai karakter yang berbeda. Bagaimana membuat suasana belajar sangat menynangkan dan dapat membuat peserta didik bahagia. 

Waktu berjalan  seiring kegiatan yang semakin padat akhirnya sampai pada titik pengumpulan tugas akhir dan ujian tes akhir pada modul 3. Akhirnya saya mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dan pengalaman yang bermakna dari rekan - rekan guru penggerak lainnya serta fasilitator dan pengajar praktik. 

Yang selalu teringat di benak saya ketika pendampingan bersama pengajar praktik jangan pernah menyerah seberat apapun tantangan yang dihadapi sehingga saya dapat berbagi ilmu dan menerapkanya di kelas bersama peserta didik sehingga muncul budaya positif di lingkungan sekolah saya dengan menghasilkan berbagai karya kerativitas peserta didik saya. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dengan Pendidikan Guru Penggerak yang saya ikuti saya yakin dapat menggapai impian saya untuk melakukan perubahan dan dapat menggerakkan rekan-rekan saya untuk mewujudkan visi dan misi bersama demi meningkatkan kualitas pendidikan disekolah

Saran : Jangan pernah menolak untuk melakukan perubahan, kebahagiaan itu sangat penting bagi peserta didik kita untuk itu mari kita bergerak menuju tantangan abad 21. Sesulit apapun tetap semangat meraih impian dan cita-cita di masa yang akan datang, jangan pernah menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun