Mohon tunggu...
Sri Miati
Sri Miati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UINSU

Saya adalah mahasiswi UINSU, prodi Tadris Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Waktu Mempertemukan Kita Kembali

28 November 2024   09:54 Diperbarui: 28 November 2024   10:08 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil yang terletak di pinggir kota, terdapat dua sahabat sejati bernama Rina dan Nadia. Mereka telah menghabiskan masa kecil bersama, bermain di bawah pohon besar, menggali impian, dan saling berbagi cerita tentang masa depan. Meskipun berbeda latar belakang, keduanya memiliki satu kesamaan, tekad untuk sukses.

Namun, seperti halnya kehidupan yang selalu penuh dengan perubahan, kesempatan pendidikan datang sebagai pembuka jalan. Rina, yang memiliki prestasi gemilang di sekolah, mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke kota besar. Nadia, meskipun juga cerdas, harus membantu keluarganya di desa dan tidak bisa melanjutkan pendidikan lebih jauh.

Hari-hari berlalu dengan cepat. Rina sibuk dengan dunia barunya, belajar di universitas ternama, sedangkan Nadia tetap berada di desa, bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Mereka masih berusaha menjaga hubungan, tetapi komunikasi semakin jarang karena kesibukan masing-masing.

Tahun demi tahun, jarak dan waktu mulai menciptakan celah yang lebar di antara mereka. Rina menjadi seorang profesional sukses yang bekerja di perusahaan besar, sementara Nadia mengelola usaha keluarga yang berkembang pesat. Keduanya telah menemukan jalan hidup mereka sendiri, meskipun di dalam hati mereka, ada kerinduan untuk bertemu kembali.

Suatu hari, takdir membawa mereka berdua bertemu kembali. Rina diundang untuk menjadi pembicara di sebuah acara besar tentang kewirausahaan yang diadakan di kota asalnya. Nadia, yang kini menjadi seorang pengusaha sukses dengan toko batik yang terkenal, juga diundang untuk berbicara mengenai perjalanan usahanya.

Saat mereka bertemu di acara tersebut, perasaan campur aduk muncul. Rina terkejut melihat perubahan pada Nadia, yang kini tampak begitu dewasa dan percaya diri. Sementara Nadia terharu melihat sahabatnya yang dulu hanya seorang gadis desa kini berdiri di depan umum sebagai sosok yang sukses.

"Rina, aku tidak percaya bisa bertemu denganmu di sini," kata Nadia sambil tersenyum lebar.

"Ini luar biasa, Nadia! Aku tak menyangka kita akan berada di tempat yang sama setelah semua waktu yang berlalu," jawab Rina, matanya berkaca-kaca.

Mereka berbicara panjang lebar, mengenang masa kecil mereka dan bagaimana kehidupan telah membawa mereka ke jalur yang berbeda. Rina menceritakan tentang kesulitan-kesulitan yang ia hadapi di kota besar, sementara Nadia berbagi tentang perjuangannya membangun bisnis dari nol.

Meski waktu telah memisahkan mereka, mereka menyadari bahwa ikatan persahabatan mereka tak pernah pudar. Bahkan, di tengah kesuksesan yang mereka raih, persahabatan itu menjadi satu-satunya hal yang membuat mereka merasa kembali lengkap.

Acara itu menjadi awal dari sebuah babak baru dalam hidup mereka. Mereka sepakat untuk lebih sering bertemu, berbagi ilmu, dan saling mendukung satu sama lain. Mereka tahu bahwa meskipun jalan hidup membawa mereka ke arah yang berbeda, persahabatan sejati tidak akan pernah terpisahkan oleh waktu dan jarak.

Dengan senyum yang tulus, Rina dan Nadia berdiri di samping satu sama lain, memandang masa depan yang penuh harapan. Mereka menyadari bahwa meskipun sukses telah mereka raih, yang terpenting adalah memiliki sahabat yang akan selalu ada, tidak peduli seberapa jauh mereka terpisah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun