Mohon tunggu...
Sri Melni
Sri Melni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sri Melni Guru SMPN 1 Gunung Talang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Minggu Pertama bersama Kepsek Baru

14 Januari 2020   23:00 Diperbarui: 14 Januari 2020   23:09 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, minggu kedua 13 Januari 2020. saya sebagai guru piket membunyikan bel panjang 2 kali 07.10 yang menandakan bahwa seluruh siswa harus berada di lapangan untuk mengikuti upacara.kami mengadakan upacara bendera yang pelaksananya adalah kelas VII.3 dengan pembina upacara Ibu suarni,S.Pd. sebelum upacara pelaksana upacara melakukan gladiresik yang dipimpin oleh wakil kesiswaan. pagi itu ada perubahan sedikit tentang komandan tingkat, yang semua pelaksananya adalah dari personil kelas VII.3. Alhamdulillah upacara berjalan dengan lancar. Setiap item dari kegiatan upacara tersebut saya dokumentasikan.

Sebelum upacara selesai, saat pembina memberikan saya keburu menuju toilet, sebelum sampai ke toilet saya dapat telepon dari wakil kurikulum untuk segera ke labor IPA tapi saya tetap mendahulukan untuk menuju toilet dulu. Setelah selesai urusan ke toilet saya lansung menuju labor IPA, yang mana wakur Bapak Drs.Yunasril meminta saya untuk meminjamkan kursi labor TIK untuk  diturunkan karena jam 10.00 akan mengadakan kegiatan  yaitu menyambut kedatangan dari kepsek baru Ibu zulfayetis,S.Pd.MM. Sebelum kegiatan di mulai kami membereskan ruangan labor IPA karena kepsek baru akan diantarkan oleh majelis guru dan komite dari SMPN 1 Bukit Sundi yang mana Ibu Zulfayetis sebelumnya bertugas di sana. setelah selesai ruangan kami menuju ruang majelis guru, yang mana saya membunyikan bel 1 kali untuk memulai pembelajaran pertama, guru yang mengajar jam pertama masuk lokal seperti biasa.

Jam 10.00 kami udah dapat kabar bahwa tamu udah sampai di Cupak, kami menunggu di depan lobi sekolah, ketika saya sampai di lobi  ehhh..ternyata teman teman udah berfoto ria bersama kepsek lama yaitu Bapak Metrizal, S.Pd. Pagi itu beliau berpenampilan beda dari biasanya yaitu pakai baju warna kuning kaki. saya bertanya sendiri kok pak Met pakai baju ini ya...? dan ngak lama kemudian saya menemukan jawabannya sendiri, oh iya beliau sekarang kan bukan kepsek lagi, beliau adalah pengawas di Disdikpora Kab. Solok, pantas beliau pakai baju ini.

Tidak lama kami berfoto juga bersama beliau tamu yang ditunggu juga udah datang. kami menyambutnya dengan gembira atas kedatangan tamu dari SMPN 1 Bukit Sundi.

Acara di mulai jam 11.10 yang bertindak sebagai pembawa acara yaitu ibu Sixteen Sri Hartati wakil sarana, acara dimulai dari sepatah kata dari Kepsek lama yaitu Bapak Metrizal,S.Pd dan diikuti oleh kepsek baru Ibu Zulfayetis,S.Pd.MM, setelah kedua kepsek memberikan sepatah kata, juga ada sambutan dari Ketua Komite yaitu Bapak Zulfadri yang beliau juga sebagai pejabat wali Nagari Talang. dan acara ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh bapak Zen dari SMPN 1 Bukit Sundi dan dilanjutkan dengan makan bersama. Setelah makan bersama kami diperkenalkan oleh kepsek lama satu persatu yang mana sebagian juga kepsek baru udah mengetahui juga.

Sesi berikutnya kami lansung rapat bersama kepsek baru mengenai analisis Sekolah dan rancangan untuk tahun 2020 dengan waktu 60 menit.

waktu tetap berjalan cerita masih masih menggit seakan ada pertanda agin segar untuk kemajuan yang lebih baik untuk SMPN 1 Gunung Talang.

Tapi waktu di cut oleh masuknya waktu dzuhur  kami istirahat sejenak, dan akan dilanjutkan dengan brefing di ruang majelis guru. setelah semua  sholat brefing kami lanjutkan bersama Kepsek baru dan 3 orang  wakil. Kami memulai rapat yang lansung dipimpin oleh ibu Zulfayetis,S.Pd.MM dlam agenda beliau : tentang Rapat MKKS SMP se Kabupaten Solok yang akan diadakan rabu 15 Januari 2020 sekaligus pembentukan panitia konsumsi dan rapat tentang pergi karyawisata Bengkuli-Jambi -Palembang tanggal 23-26 Januari 2020.

Rapat ditutup jam 15.30 teman-teman pulang kecuali panitia konsumsi kami pindah ruang ke ruang Kepsek untuk membicarakan menu yang akan disajikan pada hari Rabu untuk rapat MKKS SMP se Kab.Solok. kami udah membagi job masing masing untuk hari H. Dan rapat kami akhiri jam 16.15

Hari kedua bersama Kepsek yang baru Ibu Zulfayetis,S.Pd.MM

Pagi sebelum berangkat ke sekolah saya membongkar lemari tempat penyimpanan piring dan menghitung piring yang akan dibawa ke sekolah, karena saya mendapat tugas bawa piring makan yang membuat waktu saya terpakai untuk segera ke sekolah.

Sampai di sekolah saya lansung menuju ruang majelis guru, kebetulan kepsek baru udah ada di ruangan, saya salami semua  dan lupa finger waktu sudah menunjukan jam 7.30, eh... ternyata listrik juga padam. setelah guru yang mengajar jam pertama masuk kami sempat ngobrol bersama kepsek dan kawan kawan. Dalam cerita tersebut Kepsek juga ingat dengan hasil rapat yang kemaren bahwa saya di tunjuk untuk mendampingi beliau mendokumentasikan setiap item yang ada di SMPN 1 Gunung Talang seblum beliau memulai dari nol km, mulai dari ruang majelis guru,ruang wakil, mushala, WC, ruang kopsis, ruang bendahara, halaman depan, labor IPA, tempat parkir dan lapangan basket serta tempat pembuangan sampah.

Sambil mendokumentasikan saya juga diminta untuk menggabungkan beliau ke grup Geschool SMPN 1 Gunung Talang, yang mana beliau memberikan android beliau ke saya. Saya cek beliau belum tergabung saat berada di SMPN 1 Bukit Sundi. saya perikasa email yang ada di HP beliau ternyata juga lupa paswornya, akhirnya saya buatkan akun baru beliau untuk masuk ke Geschool. Sambil berjalan juga beliau bawa ke masing masing ruangan utuk didokumentasikan sehingga pagi itu memang saya mengikuti beliau kemana beliau mau.

setelah jam istirahat kelas VII.4,VII.5 danVII.6 mengadakan goro bersama guru yang mengajar untuk membuka sekat lokalnya serta membersihkan lokal yang 3 tersebut. Karena Goro sudah dimulai saya pun menuju kesana secara spontan dan kepsek pun masuk ke ruang beliau bersama bendahara BOS. Kami beserta siswa merapikan meja untuk kegiatan rapat MKKS SMP hari esoknya, para siswa laki-laki mengangkat kursi keatas meja dan yang perempuan menyapu serta mengepel lantai.

setelah disusun rapi oleh siswa kami konfirmasi dulu ke kepsek apakah kursi yang di pakai tetap kursi kayu atau bagaimana?

beliau bilang ngak apa apa, mungkin beliau menyangka bahwa hanya kursi tersebut yang ada. tapi saya tawarkan ke waka Kesiswaan bapak Mardiyon bagaimana kalau pakai kursi  plastik dari labor TIK dan beliau menyetujuinya, maka kami segera mengajak siswa untuk mengangkatnya ke labor IPA dan mengganti dengan kursi plastik. Saat mendapingi siswa mengepel, perut ini terasa keroncongan yang kebetulan juga belum makan serta diikuti juga dengan cuaca hujan.

Saya menuju ke TU jika ada yang akan di makan ternyata tidak, saya lansung meluncur ke rumah makan Dendeng Baracik yang di depan sekolah kami.

Samapai di sana saya lansung pesan kepala ikan gulai yang kebetulan kesukaan saya tampah kerupuk emping kuah. hhhmmmm begitu nikmatnya saat itu sehingga saya lupa sebelum menuju rumah makan saya bawa uang atau tidak. Setelah selesai makan saya periksa kantong ternyata saya hanya bawa dompet yang isinya hanya seikat kunci labor TIK. Tapi karena perut saya udah kenyang saya ngak cemas , saya lansung katakan spontan ke pak Haji dan Bu Haji bahwa saya ngak periksa uang mau kesini sehingga setelah makan terpaksa belum dibayar. PD aja kali ngak malu maluin...

Untung saja rumah makannya dekat dengan sekolah kalau jauh juga malu sih... saya lansung menuju sekolah kembali tak peduli makan belum bayar tapi saya tetap ngambil uang ke sekolah dalam tas dan saya suruh siswa yang ngantarkan. 

saya lansung menuju ruangan tempat kami goro tadi, saya dapati temen teman sudah memasang alas meja dengan rapi hanya tinggal beberapa meja yang di belakang serta ruang makan. Dan saya ditanya kepsek dari mana mel... tanya beliau ibu cari ngak ada... saya jawab meluncur ke Dendeng baracik makan bu... setelah ngepel dan angkat kursi perut keroncongan. lalu beliau kenapa ngak ngajak ibu...? saya jawab lagi tadi saya mau keluar ibu masih ada pertemuan dengan bu AA, Pak Rohman dan Bu Tati.  oooo kata beliau. kami tetap lanjut dengan pekerjaan mengangkat bunga hidup ke dalam ruangan tersebut, bahkan jari tangan kiri saya terpegang batang bunga palm yang berduri sehingga jemari ini terasa perih kena durinya.

Setelah selesai beres ruangan kami pun sempat diskusi mobil tentang keberangkatan karya wisata, sambil saya mendokumentasikan 90% ruangan ready untuk acara esok hari tinggal spanduk dan pesertanya

dok. pribadi
dok. pribadi
saya lanjut keruangan majelis guru untuk mengambil tas dan ada blus yang saya beli di pedagang keliling serta mengajak para guru senior untuk melihat lokasi, sebelum masuk ruangan saya dapat kabar bahwa ada yang merasa kepo dan kurang berkenan saya mengikuti ajakan kepsek yang baru, saya lansung jawab klarifikasinya bahwa saya bukan mengikut atau sengaja membuntuti beliau tapi karena saya memang diminta oleh wakur di depan forum saat kita rapat kemaren untuk mendokumentasikan apa yang ada di sekolah ini, yang kebetulan saya juga ngak ada jam mengajar pagi. Pada menit itu saya memang agak berfikir kritis untuk bertanya kepada diri sendiri" Ada apa ya...?, Kenapa saya di suruh menjauhi kepsek...?, Ngak boleh dekat dengan kepsek...??. Tapi hati ini adalah sebuah petunjuk bagi saya langkah apa yang harus saya lakukan. Ah masa bodoh kita akan larut dengan kata kata tersebut. Kecerdasan emosional saya menjawab " Saya sudah mendapat berbagai piagam sebagai Guru Penggiat  dan Bukan guru penjilat "  saya tetap teguh pendirian hati saya bahwa semua itu saya anggap angin yang menerjang pohon hingga daunnya berguguran, tapi angin tersebut tak sadar bahwa daun itu setelah guru akan bersemi kembali.

Menjadi Guru Serabutan

Beginilah nasip menjadi guru serabutan, setiap pergantian kepsek pasti saya yang diminta untuk mendokumentasikan sebelum kepsek baru mulai bekerja, Mapel dihapus, sehingga ngak masuk lokal mengajar, bahkan anggapan teman kita makan gaji buta. Tapi bagi saya itu ngak jadi masalah yang penting saya berbuat dan bekerja sesuai juknis yang di keluarkan oleh pemerintah sebagai guru TIK.

Memang guru TIK ngak masuk lokal namun dari jam 7.30 di depan laptop tetap mengerkajan tugas sekolah sebagai guru, dan membantu bagi yang membutuhkan, hal seperti ini memang sudah lama dirasakan semenjak mapel TIK di hapus Mendikbud Moh Nuh tahun 2014, saya di lempar ke mapel Prakarya saya ikuti, bahkan menjadi IK saya lakukan sehingga saya banyak melakukan dinas luar yang surat tugasnya dari dinas Pendidikan, ada yang memahami tentang hal tugas saya ada yang tidak, namun bagi saya itu hal yang biasa untuk tantangan hari depan.

saya bergeral sebagai guru penggiat literasi yang dimulai dari GLS Gerakan Literasi sekolah agar saya bermanfaat bagi orang banyak, memeng di sekolah saya tidak begitu banyak yang memanfaatkan saya sebagai guru penggiat namun bagi saya tak jadi masalah yang penting saya berbuat untuk mencerdaskan anak bangsa dan tetap membimbing siswa siswi saya untuk berliterasi " Menulislah setiap hari apapun kejadian yang dialami, karena kalau tidak ditulis maka esok harinya kita akan lupa akan diari hari ini"

sehingga saya bermoto

"Hiduplah seperti air mengalir, walau banyak batu besar yang menghalanginya, hempasan batu karang yang menghadang namun dia akan tetap bermuara di tempat yang tenang"

Jalani kehidupan ini Allah akan memberikan petunjuk bagi orang yang sesat

dok. pribadi
dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun