Sebagai tirai gelap merayap menutupi lembaran puisi "Annabel Lee" karya Edgar Allan Poe, kita merenung dalam kekuatan romantis gelap yang membingkai kisah cinta ini. Dengan setiap bait, kita menjelajahi kegelapan langit, mengurai misteri kematian, dan menyelami kedalaman kegilaan dan obsesi narator. Puisi ini, sejatinya, membuka pintu menuju kealam pikiran Poe yang suram dan membiarkan kita merasakan getaran emosi yang tersembunyi di balik kata-kata. Dalam keindahan gelap ini, Annabel Lee terus hidup, tak hanya sebagai karakter dalam puisi, tetapi juga sebagai manifestasi dari cinta yang abadi.Â
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H