Mohon tunggu...
Sri Maulida
Sri Maulida Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer and Researcher

Lecturer and Researcher

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Makro "Keseimbanagn Pasar Uang dan Pasar Barang"

16 Juni 2015   20:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   05:58 9928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Umer Chapra (1996) berpendapat bahwa Bank Sentral harus menentukan pertumbuhan peredaran uang (M) sesuai dengan sasaran ekonomi nasional. Pertumbuhan M terkait erat dengan pertumbuhan Mo (high powered money: uang dalam sirkulasi dan deposito pada bank sentral). Bank sentral harus mengawasi secara ketat pertumbuhan Mo yang dialokasikan untuk pemerintah, bank komersial dan lembaga keuangan sesuai proporsi yang ditentukan berdasarkan kondisi ekonomi, dan sasaran dalam perekonomian Islam. Mo yang disediakan untuk bank-bank komersial terutama dalam bentu mudharabah harus dipergunakan oleh bank sentral sebagai instrumen kualitatif dan kuantitatif untuk mengendalikan kredit. Public Share of Demand Deposit (Uang giral). Dalam jumlah tertentu demand deposit bank-bank komersial (maksimum 25%) harus diserahkan kepada pemerintah untuk membiayai proyek-proyek sosial yang menguntungkan[4].

Kesimpulan

  1. Bank syariah sama dalam menciptakan uang bank dan akan berdampak menghasilkan ekonomi bubble, namun risiko lebih kecil karena sistem yang diterapkan berbeda.
  2. Mabid Al-Jarhi (2004) berpendapat sistem cadangan wajib 100% agar tidak terjadi bubble
  3. Umer Chapra (1996) berpendapat maksimum 25% harus diserahkan kepada pemerintah untuk membiayai proyek-proyek sosial yang menguntungkan serta peran bank sentral dalam memeriksa penggunaan uang tersebut untuk menghindari bubble ekonomi
  1. Anggap diketahui dalam perekonomian porsi pendapatan muzakki adalah 40% dan porsi pendapatan mustahiq 60%, marginal propensity to consume (mpc) muzakki 0,50 dan mpc mustahiq 0,90. Jika belanja konsumsi otonom 500 dan tarif zakat 10% hitung
  2. Fungsi konsumsi tanpa zakat dan Fungsi konsumsi dengan zakat
  3. Bandingkan MPC ekonomi tanpa zakat dan MPC ekonomi dengan zakat
  4. Bandingkan angka pengganda (multipleri) ekonomi tanpa zakat dengan multiplier ekonomi dengan zakat. Jelaskan juga perbedaan implikasi dampak kebijakan fiskal defisit bagi kedua perekonomian.

Perhitungan Makro MPC ekonomi tanpa zakat dan MPC ekonomi dengan zakat

Diketahui :

β = 40 % = 0,4

Y-βy=1- βy = 60 % =0,6

b = 0,5

δ = 0,9

Ï„ = 500

z = 10 % = 0,1

Jawab :

  1. (Fungsi konsumsi tanpa zakat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun