Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Renungan Hari Tani, Adakah Solusi Area Tanaman Kentang yang Kian Sempit?

24 September 2024   10:58 Diperbarui: 25 September 2024   06:58 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Peringatan Hari Tani Nasional 24 September 2024 terusik oleh masalah semakin sempitnya lahan tanaman kentang di negeri ini. 

Padahal konsumsi kentang semakin meningkat dan impor kentang semakin bertambah dan terus membanjiri pasar domestik. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produksi kentang Indonesia pada 2023 menyentuh, 1,2 juta ton. Jumlah ini turun sekitar 18 persen dari produksi 2022 yang mencapai 1,5 juta ton.

Produksi kentang pada 2023 merupakan yang terendah dalam periode tiga tahun terakhir. Selain itu, luas panen juga menyusut sebesar 18 persen dari 76.728 hektare menjadi 62.436 hektare. 

Berdasarkan sebaran provinsi, Pulau Jawa masih mendominasi produksi kentang selama dua tahun terakhir. Di saat yang sama, Pulau Kalimantan terpantau belum kunjung menyuplai komoditas tersebut.

Dari keseluruhan produksi, Jawa Timur menjadi produsen kentang paling produktif. Meskipun demikian, total produksi di provinsi itu turun dari 385.124 ton di 2022 menjadi 255.722 ton. 

Sementara luas panen ikut menyusut hingga 26%. Serupa dengan Jatim, angka produksi kentang asal Jawa Tengah dan Jawa Barat juga anjlok masing-masing sebesar 12% dan 16%. Apabila digabung, total luas panen dari kedua provinsi tersebut hanya tersisa 14,257 hektare atau turun 15%.

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran utama yang mengandung protein, asam amino esensial, mineral, vitamin C, dan vitamin B (tiamin, niasin, B6). 

Kentang dapat dijadikan berbagai macam produk olahan atau bahan baku industri. Tingginya permintaan kentang, merupakan peluang bagi pengusaha agribisnis kentang dan industri berbahan baku kentang. 

Untuk menghasilkan kentang berkualitas perlu didukung oleh ketersediaan benih kentang bermutu. Benih bermutu diperoleh melalui proses produksi yang mengikuti standar ketentuan yang berlaku melalui Standar Nasional Indonesia (SNI).

Semenjak pertama kali ditemukan di Amerika Selatan pada 1791, kentang telah melintasi berbagai penjuru dunia hingga menjadi komoditas pangan umum. Di Indonesia, produksi kentang kian menyusut diikuti oleh penyempitan lahan tanam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun