Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Harga Cabai Melambung Tinggi, Adakah Solusi?

31 Juli 2024   08:41 Diperbarui: 7 Agustus 2024   16:10 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komoditas cabai rawit merah (Sumber gambar: SHUTTERSTOCK/Seplin1989 via KOMPAS.com) 

Komoditas cabai sering mengalami gejolak hingga harganya naik sangat tinggi menembus seratus ribu rupiah per-kilogram untuk cabai rawit merah. Ironisnya hal itu terus terjadi tanpa solusi yang mendasar.

Komoditas cabai ikut mengerek angka inflasi, namun masyarakat tidak pernah kapok mengkonsumsi cabai sebagai bahan pangan sehari-hari.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menghimbau masyarakat untuk menanam sendiri cabai di rumah sebagai solusi di tengah melonjaknya harga cabai, terutama cabai rawit.

Namun perlu diingat, menanam cabai itu gampang-gampang susah. Kadang bisa tumbuh subur, kadang juga meranggas lalu mati.

Meskipun media tanam untuk cabai sudah dipersiapkan dengan baik, namun akibat cuaca dan temperatur ekstrim, tanaman cabai mudah mati.

Di berbagai daerah harga cabai masih membumbung tinggi. Krisis cabai terus berlangsung dan solusinya kurang mendasar. Krisis berupa kurangnya pasokan yang sangat tidak sebanding kebutuhan.

Yang paling mudah disalahkan adalah faktor cuaca sebagai faktor kegagalan panen. Padahal hal itu tidak sepenuhnya benar.

Inovasi dan teknologi pertanian mestinya bisa mengatasi krisis cabai dengan jalan menemukan varietas atau benih cabai yang lebih adaptif dengan kondisi cuaca. Perlu rekayasa benih cabai yang mampu panen dalam kondisi cuaca ekstrim.

Akar persoalan cabai sebenarnya bermuara dengan pudarnya budaya pemuliaan benih. Pemuliaan benih cabai dan tanaman hortikultura lainnya tertinggal oleh program pemuliaan benih padi.

Hal itu terlihat dari jumlah benih impor tanaman hortikultura dari luar negeri yang masih mendominasi di negeri ini. Padahal nenek moyang kita sebenarnya telah mewariskan berbagai metode untuk memuliakan atau merekayasa benih unggul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun