Bandara yang tergolong sepi ternyata punya inisiatif dan inovasi untuk menciptakan harga tiket pesawat domestik yang lebih murah. Salah satunya adalah terobosan atau inisiatif pengelola bandara dengan pihak terkait.Pihak pengelola bandara Kertajati ternyata punya model atau kiat khusus untuk mewujudkan tiket yang harganya lebih murah.
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau biasa disebut Bandara Kertajati yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat saat ini sudah terkoneksi dengan beberapa infrastruktur yang nyaman seperti jalan tol Cisumdawu. Sebenarnya tidak ada lagi kendala jarak antara Kota Bandung dengan BIJB. Penulis selama ini merasa nyaman jika terbang melalui Bandara Kertajati. Bandara yang megah dengan arsitektur yang khas bumi Pasundan itu sayangnya masih belum optimal utilitasnya. Sehingga masih terlihat sepi. Tiket murah ala bandara Kertajati akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya.
Selain akibat mahalnya harga tiket pesawat, turunnya jumlah penumpang pesawat juga disebabkan sudah beroperasinya ruas jalan tol Trans Jawa. Ada beberapa bandara yang setelah selesai dibangun ternyata kalah bersaing dengan moda transportasi lain. Contoh bandara tersebut antara lain Bandara JB Soedirman, Purbalingga. Bandara tersebut saat ini terpantau tidak memiliki jadwal penerbangan lagi. Sebelumnya bandara ini digunakan maskapai Citilink dengan tujuan Jakarta-Purbalingga dan sebaliknya, namun belum lagi terlihat ada jadwal penerbangan ini pada platform penjualan tiket pesawat. Kemudian Bandara Ngloram, Blora. Bandara ini saat ini tidak ada jadwal penerbangan yang menerbangi rute ke Bandara yang berada di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini. Kondisi serupa juga terjadi di bandara Wiriadinata, Tasikmalaya, Bandara yang diresmikan pada Februari 2019 lalu juga terpantau belum memiliki jadwal penerbangan, yang dijual pada platform pembelian tiket pesawat.
Pihak PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola bandara sebaiknya terus berinovasi dan mencari terobosan. Seperti memberikan insentif jasa kebandarudaraan untuk meringankan biaya operasional maskapai. Insentif perlu diberikan agar tiket maskapai penerbangan berbiaya hemat(low-cost carrier/LCC) dapat ditekan hingga 50 % dari tarif batas atas.
Ada contoh model atau terobosan yang bagus terkait dengan harga tiket pesawat dari Bandara Kertajati yang lebih murah dibandingkan dengan bandara lainnya. Harga tiket pesawat disini cukup terjangkau karena adanya pengaruh diskon landing fee untuk maskapai yang melayani penerbangan di bandara tersebut. Sebagai contoh, harga tiket pesawat rute dari Bandara Kertajati menuju Denpasar, Bali bisa 50 persen lebih murah ketimbang keberangkatan dari Jakarta. Tarif ke Bali itu cuma Rp 600 ribu-Rp700 ribu, Sedangkan kalau dari Jakarta bisa Rp1,4 juta.
Potongan harga itu, berlaku untuk semua rute penerbangan domestik di Bandara Kertajati yang telah beroperasi penuh saat ini. Selain diskon, Kementerian Perhubungan juga meminta kepada maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air dan AirAsia untuk memberikan tiket khusus bagi penumpang sehingga tingkat okupansi pesawat di Bandara Kertajati semakin ramai.
Ada teori psikologi ekonomi yang relevan dengan hal diatas yakni teori crowd-create-crowd, yang pada intinya teori tersebut menerangkan bahwa keramaian itu menarik jumlah. Dengan adanya destinasi wisata yang menarik di sekitar bandara Kertajati dan juga di Bandung Raya, Sumedang, Majalengka, Subang, Indramayu dan Cirebon maka otomatis BIJB bisa menjadi ramai.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang berjanji telah menyiapkan strategi untuk meramaikan penerbangan dari BIJB Kertajati perlu segera dikonkritkan. Salah satunya adalah paket destinasi penerbangan dari bandara tersebut.
Sebagai catatan Menparekraf, Sandiaga Uno sering mengatakan keberadaan Bandara Kertajati menjadi hal yang strategis untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Barat. Oleh karena itu, pihaknya perlu menyiapkan destinasi-destinasi wisata di wilayah Majalengka dan sekitarnya. [ SRIM]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H