Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Menyimak Tes Psikologi dan Profile Assessment Capim KPK

14 Juni 2024   12:05 Diperbarui: 18 Juni 2024   09:10 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Tes Seleksi capim KPK di Pusdiklat Kementerian Sekneg(18/7/2019)- (sumber: ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR) 

Panitia seleksi (pansel) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mulai bekerja. Tahapan seleksi yang paling ditunggu publik adalah hasil tes psikologi (psikotes) dan Profile Assessment (PA) calon pimpinan (Capim) KPK. Mengapa menarik? Karena dalam tahapan ini sebagian besar pendaftar dinyatakan gugur.

Mestinya hasil psikotes dan PA mampu menghasilkan kandidat capim KPK yang memiliki karakter yang memiliki integritas yang tinggi.

Jika dua tes tersebut dilakukan secara ketat dan dengan metode yang terbaru, mestinya sosok-sosok yang memiliki integritas yang rendah dan cenderung bersikap tercela tersingkir dalam tahap berikutnya. Sehingga tidak ada lagi ceritanya pimpinan KPK melanggar kode etik atau terjerat kasus hukum sehingga diberhentikan di tengah jalan.

Menyimak hasil psikotes dan PA terhadap capim KPK yang diselenggarakan oleh Pansel periode yang lalu kita mendapatkan fakta yang menarik sekaligus menyedihkan. Karena waktu itu justru ada beberapa calon yang dinilai oleh publik pantas untuk menjadi pimpinan KPK, namun justru gugur dalam tahapan psikotes dan PA.

Pada saat itu Tes Psikologi diselenggarakan pada 28 Juli 2019. Hasil seleksi menyisakan 40 orang dari total 192 kandidat. Yang lolos tahap ini terdiri atas laki-laki 36 orang dan 4 orang perempuan.

Ketua Pansel KPK waktu itu Yenti Garnasih mengatakan, dari 40 orang yang lolos itu, akademisi/dosen mendominasi dengan 7 orang peserta, disusul Polri 6 orang, Komisioner/Pegawai KPK 5 orang, Auditor 4 orang, PNS 4 orang, Jaksa 3 orang, Advokat/Konsultan Hukum 2 orang, Pensiunan Jaksa 1 orang, Hakim 1 orang, pensiun PNS 1 orang, dan lain-lain 5 orang.

Ternyata dua tahap tes yakni psikotes dan Profile Assessment (PA) bisa diibaratkan hantu yang menakutkan. Karena pada tahap itu banyak peserta yang berguguran.

Gambaran dua tes menakutkan di atas tidak hanya terlihat pada tes rekrutmen karyawan perusahaan biasa, tetapi juga terlihat pada tes Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.

Bertempat di kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Ketua Pansel Capim KPK, Yenti Garnasih, mengumumkan 20 orang calon yang lulus dari 40 orang sebelumnya yang mengikuti tes PA.

Menariknya, pada tahap ini, mantan komisioner KPK Laode M Syarif ternyata tidak lolos tahap ini. Sebelumnya, komisioner petahana Basaria Panjaitan telah lebih dahulu gagal pada tahap psikotes. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dinyatakan tidak lolos dalam seleksi calon pimpinan (capim) KPK periode 2019-2023. Irjen. Pol. Basaria Panjaitan, S.H., M.H. adalah perempuan pertama yang terpilih menjadi komisioner KPK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun