Publik sangat prihatin dengan serbuan kerajinan impor dari luar negeri selama ini. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan mutu dan produktivitas produk kerajinan masih kurang dan belum terpadu dengan pasar. Itulah sebabnya entitas pengrajin semakin berkurang akibat serbuan produk impor.
Melihat tren industri kreatif global, pentingnya menumbuhkan aktivitas produksi kriya yang menghasilkan barang seni dan kerajinan yang mampu mengemas sehingga unggul dari sisi komersialisasi.
Di negeri ini keterlibatan kaum perempuan di dunia usaha, khususnya usaha kecil-menengah, cukup signifikan. Data menyebutkan bahwa lebih dari 30 persen UMKM sebagai milik perempuan.
Pentingnya memperluas lapangan kerja dan menumbuhkan profesi baru yang terkait dengan perempuan. Serta pemberian insentif bagi para perempuan kreatif yang telah berkarya didalam negeri maupun di luar negeri. Juga pentingnya mengenali potensi dan mengubah mindset untuk menjadikan perempuan lebih terampil dan teredukasi di sektor ekonomi kreatif.
Untuk itu, dibutuhkan organisasi swadaya yang mampu menggalakkan pelatihan demi pelatihan. [SRIM]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H