Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Martabat Perempuan dan Dilema Kontes Kecantikan

7 Maret 2024   07:54 Diperbarui: 7 Maret 2024   07:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sesi acara kontes kecantikan ( sumber ABC Indonesia via Kompas.com )

Kita merasa prihatin dengan kasus dugaan pelecehan di ajang kontes kecantikan Miss Universe Indonesia (MUID) 2023. Mesti dituntaskan agar tidak menjadi preseden buruk dikemudian hari. Karena pada saat ini banyak event serupa yang tentunya pelaksanaannya perlu dipikirkan sebaik mungkin dan mesti menjunjung norma, budaya bangsa, martabat perempuan dan ketentuan hukum yang berlaku di negeri ini.

Publik mendukung langkah kepolisian untuk menyelidiki kasus finalis yang diduga mengalami pelecehan sosial dengan difoto tanpa busana saat sesi body checking. Berharap agar kepolisian secara teliti dan obyektif dalam pemeriksaan pelapor, sehingga kasus dugaan pelecehan terhadap finalis Miss Universe Indonesia bisa tuntas dan seadil-adilnya.

Pentingnya penyelenggaraan kontes kecantikan yang bermartabat yang merupakan wahana atau ajang promosi wisata dan ekonomi kreatif yang luar biasa. Dibutuhkan kearifan dan cara berpikir positif terkait dengan penyelenggaraan kontes untuk perempuan.

Argumentasi beberapa pihak yang menentang penyelenggaraan kontes perempuan perlu didengar namun hendaknya argumentasinya lebih logis, konstruktif dan tidak asal bicara. Argumen yang menyatakan bahwa kontes kecantikan bernuansa merendahkan martabat perempuan harus dielaborisasi lebih dalam sehingga esensinya sesuai dengan kondisi di lapangan. Saatnya bangsa Indonesia meneguhkan harkat dan martabat kaum perempuan lewat pendidikan dan kesempatan kerja.

 Keniscayaan, penyelenggaraan kontes kecantikan menimbulkan multiplier efect bagi perekonomian bangsa dan menumbuhkan kesan positif bagi Indonesia sebagai negara yang ramah investasi. Dimasa mendatang produk industri kreatif merupakan sumber pajak dan pendapatan yang cukup signifikan pagi pemerintah pusat dan daerah. Negeri ini bersama dengan bangsa-bangsa lain sedang giat-giatnya memacu pertumbuhan ekonomi kreatif terutama industri budaya. Perlu dicatat bahwa industri kreatif akan melahirkan banyak pekerjaan jenis baru atau future of work di era globalisasi sekarang ini.

Di Indonesia telah diselenggarakan beberapa kontes kecantikan mulai dari Putri Indonesia, Miss Indonesia, Putri Pariwisata Indonesia, Miss Eart Indonesia, Putri Kebaya Indonesia, Miss Celebrity Indonesia, Putri Muslimah Indonesia, Miss Jakarta Fair, Miss Scuba. Ada dua kontes kecantikan yang sama-sama menduduki peringkat tertinggi dalam hal peminat dan jangkauannya, karena pemenangnya bisa mengikuti kontes kecantikan ditingkat internasional yaitu Puteri Indonesia dan Miss Indonesia.

Kontes kecantikan pemilihan Puteri Indonesia tepatnya dimulai sejak tahun 1992. Sementara ajang Miss Indonesia baru dimulai tahun 2005. Pemenang pemilihan Puteri Indonesia otomatis jadi wakil Indonesia di ajang pemilihan Miss Universe. Pemenang Miss Indonesia mewakili Indonesia di kontes Miss World. Baik Miss Universe maupun Miss World maknanya sama yakni Ratu Sejagat.

Fenomena ajang kontes kecantikan dengan beragam jenisnya baik yang bersifat lokal,regional, nasional, bahkan sampai internasional, menjadi wahana promosi produk, mulai dari busana, aksesoris atau produk lainnya. Sekedar catatan Puteri Indonesia Diselenggarakan oleh Yayasan Puteri Indonesia sejak tahun 1992 yang diketuai oleh Ibu Mooryati Soedibyo dan dibawah naungan Miss Universe Organization. Menggunakan parameter penilaian  3B yakni Brain (Kecerdasan), Beauty (Penampilan menarik ) dan Behavior (Berperilaku baik).

Sedangkan  Miss Indonesia Diselenggarakan oleh MNC Grup melalui Yayasan Miss Indonesia sejak tahun 2005 dibawah naungan Miss World Organization. Penilaian dilakukan dengan akronim  MISS yakni Manner (Perilaku baik), Impressive (Berkesan), Smart (Cerdas), Social (aktivitas sosial yang baik).

Perlu memperluas lapangan kerja dan menumbuhkan profesi baru yang terkait dengan pemberdayaan perempuan. Serta pemberian insentif bagi para perempuan kreatif yang telah berkarya didalam negeri maupun di luar negeri. Juga pentingnya mengenali potensi dan mengubah mindset untuk menjadikan perempuan lebih terampil dan teredukasi di sektor ekonomi kreatif.

Selamat Hari Perempuan Sedunia, majulah perempuan Indonesia !

[SRIM]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun