Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kiara Payung, Jans Park dan Potensi Usaha Florikultura

25 Februari 2024   22:35 Diperbarui: 25 Februari 2024   22:42 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jans Park menyuguhkan tempat wisata dengan konsep taman bunga beserta bangunan ikonik ala negeri dongeng. Menjadi salah satu pelopor wisata flora di Indonesia dengan luas mencapai 7.5 hektar. Kawasan Jans Park terlihat mencolok dari kejauhan karena bangunannya yang warna-warni. Saat mulai memasuki kawasan Jans Park, pengunjung dapat melihat bangunan menyerupai model istana di eropa dan bangunan masjid ala Rusia yang berwarna-warni. Di depan bangunan tersebut, terdapat hiasan menara putih berbentuk menyerupai jamur. Suasana depan Jans Park ini sangat ikonik dan instagramable.

Sesuai dengan namanya, daya tarik Jatinangor National Flower Park berada pada taman bunganya yang luas dan memiliki berbagai varian jenis bunga. Jans Park juga dihiasi oleh gedung bangunan warna-warni seperti di negeri dongeng. Oleh karena itu, terdapat banyak sekali spot foto instagramable. Selain berfoto, pengunjung juga dapat membawa pulang bunga krisan sebagai oleh-oleh.

Jans Park wisata favorit keluarga (dokpri ) 
Jans Park wisata favorit keluarga (dokpri ) 

Potensi usaha florikultura khususnya bunga potong (cut flower) di Kawasan sekitar Jans Park dan Kiara Payung perlu ditumbuhkan. Program untuk mengembangkan sektor usaha florikultura khususnya bunga potong tidak cukup hanya dengan bantuan permodalan. Dibutuhkan juga pengetahuan praktis seperti proses kreatif, manajemen mutu, pencitraan produk, jaringan pemasaran dan teknik pengemasan.

Selain itu pentingnya pola kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara para petani dan pengusaha, karena pada umumnya pengusaha besar bunga potong selain menguasai pasar juga menguasai teknik budidaya. Pola kemitraan mengarah kepada simbiosis mutualisme dimana pengusaha besar akan mendapatkan pasokan bunga yang bermutu dengan volume yang cukup, sehingga pengusaha tidak perlu harus mengeluarkan dana untuk membuka kebun sendiri. Sementara bagi para petani, pemasaran hasil produksinya akan lebih terjamin dan juga adanya pembinaan untuk alih teknologi budidaya yang lebih maju. Selain itu pengusaha besar tersebut juga dapat bertindak sebagai avalis kredit bagi para petani sebagai mitra usahanya.

Pengusaha bunga potong juga dituntut untuk dapat memperdagangkan produknya dalam keadaan segar. Konsumsi bunga potong lokal, nasional dan global semakin meningkat. Namun tantangannya juga semakin kompleks, untuk itu diperlukan teknologi yang bisa menghasilkan bunga potong berwarna-warni, bentuk yang menarik, tahan lama dan harganya kompetitif. Juga adanya segmen pasar untuk masyarakat golongan tertentu yang mempunyai selera eksklusif dan fanatik terhadap jenis bunga tertentu yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri, hal itu menyebabkan semakin meningkatnya impor bunga potong. Di lain pihak, lembaga-lembaga penelitian dan para nursery di dalam negeri telah mengembangkan varietas-varietas baru yang mempunyai daya saing yang kuat dengan produk impor, juga dengan adanya teknologi budidaya yang semakin dikuasai dan efisien menyebabkan harga jual bunga potong mampu bersaing dengan produk impor. [SRIM]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun