hayoo lho yang lagi baca artikel ini,
Siapa yang termasuk dalam kategori generasi sandwich? acungkan tangannya, kalau begitu kita sama. *Tos dulu kali ya!
Satu kata untuk kalian para generasi sandwich "kamu hebat" di era gempuran serba sulit sekarang, dimana mencari pekerjaan sulit, kalau pun kerja gaji pas-pasan, belum lagi gaji banyak potongannya, apa-apa semua dipajakin, tahun depan katanya PPN naik menjadi 12%, dan yang terbaru presiden jokowi menetapkan aturan bahwa makanan dan minuman siap saji bakal dikenai bea cukai (*jangan bahas TAPERA katanya ditunda bukan tidak jadi dilaksanakan) jadi jika kita makan di cafe, rumah makan, bahkan jajan di pedagang kaki lima pun akan dikenakan pajak.
Luar biasa kesulitan yang kita alami di negeri sendiri baik secara financial dan kondisi ekonomi yang semakin rendah tetapi kamu masih bisa memikirkan keluarga, itu adalah suatu hal yang membanggakan menurutku. Bukan karena ingin memuji diri sendiri, tapi kenyataannya banyak orang sekarang, beranggapan generasi sandwich adalah hal yang memalukan atau beban.
Dan kalau bisa orang lain tidak tahu bahwasannya kita adalah generasi sandwich berbeda halnya dengan zaman dulu, ibuku berkata anak yang membiayai keluarganya atau yang menjadi tulang punggung keluarga sesuatu yang sangat membanggakan.
Bukan karena diukur dari segi materi saja, namun kebanyakan orang tua bangga kepada anaknya karena masih mengingat mereka dan para orang tua akan bercerita pada temannya kalau dia berhasil mendidik anaknya dengan baik, selain bisa bertanggung jawab pada diri sendiri juga bisa menjadi anak yang berbakti pada orang tua.
Tidak ada orang tua yang ingin memaksa anak untuk merawat dan membiayai mereka ketika sudah tua, namun itu harus dari kesadaran diri sendiri sebagai anak yang ingin membahagiakan dan berbakti kepada orangtuanya.
jujur, sedih rasanya melihat berita beberapa waktu lalu, sepasang suami istri lansia ditelantarkan ketiga anaknya. anaknya jarang pulang menurut warga sekitar dan saat orang tuanya ditemukan sudah tiada di kediaman mereka, para anak-anaknya pun sulit dihubungi.
Bagiku bentuk bakti kita terhadap orang tua tidak hanya materi, bagi perantau melihat atau menjenguk orang tua dikampung, memberi dan menayakan kabar menurut kita adalah bakti kecil atau sederhana namun sangat berharga bagi mereka. apalagi sekarang ada smartphone yang mempermudah akses berkomunikasi dan jika ada waktu tolong datang dan lihat orang tua kita.
oke kita balik ke topik utama.
Ngomong-ngomong soal generasi sandwich, bagi yang belum tahu apa itu generasi sandwich menurut wikipedia adalah Generasi roti lapis, generasi roti apit, generasi roti jepit, generasi terimpit, generasi terapit, atau generasi terjepit adalah sekelompok orang dewasa paruh baya yang merawat orang tua mereka yang lanjut usia dan anak-anak mereka sendiri.
Atau Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya. Kondisi tersebut dianalogikan seperti sandwich dimana sepotong daging terhimpit oleh 2 buah roti.
Umur berapa sih kita bisa dikategorikan sebagai generasi sandwich?
Menurut Rita, dkk (2023) menyebutkan bahwa generasi sandwich terjadi kepada seseorang, baik laki-laki maupun wanita, yang mempunyai umur 30–40 tahun. Namun, ada juga yang menyebutkan jika berkisar antara 30–50 tahun.
Tapi terkadang ada juga mereka yang masih di umur dua puluhan, sudah menjadi generasi sandwich karena mungkin faktor keadaan ekonokmi yang membuat mereka tidak sama seperti yang lain bekerja untuk diri sendiri, beli apapun yg mereka suka dan lebih memilih mementingkan kebutuhan keluarga, contohnya saya dan juga yang lagi baca artikel ini, hehe
Buat kamu yang sekarang menyandang gelar "generasi sandwich" semangat ya, kamu tidak sendirian kok, kamu hebat dengan versi terbaikmu. Dan selalu ingat jangan lupa untuk membahagiakan diri sendiri juga. Peluk jauh buat anak-anak hebat di luar sana yang berbakti pada orang tuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H