Menulis Tak Lagi Sekadar Hobi

Semakin banyak peminat pembaca tulisannya, temanku menjadi dikenal banyak orang termasuk senior dan adik kelas dan dikalangan guru waktu itu. Ia juga sering mengikuti event-event lomba menulis, dan mendapatkan cuan dari tulisannya. Tidak lagi meminta uang jajan pada orang tua membuat kebanggaan tersendiri baginya. Gimana? Menarik bukan?

Singkat cerita, akhirnya sampai dibangku kuliah ia masuk menjadi anggota pers mahasiswa dan tulisannya di terbitkan di majalah kampus. Tak berhenti sampai disitu, dia terus mengasah kemampuan menulisnya hingga akhirnya menulis tak lagi sekadar hobi baginya tetapi sumber cuan. Disamping pekerjaannya sebagai “budak corporate” ia juga punya another income dengan menjadi copywritter.

Buat adik-adik yg masih sekolah, mungkin patut dicontoh apalagi sekarang teknologi semakin canggih. Kalian bisa menulis kapan saja dan dimana saja, menjadi konten kreator, atau mengikuti event-event menulis. Intinya terus belajar, tingkatkan kualitas diri dengan cara apa saja yg penting positif, salah satunya dari hal yg kalian senangi dan plusnya dapat menghasilkan. Tidak hanya untuk pelajar atau mahasiwa semua kalangan pun bisa melakukan hal yg sama, asalkan ada niat dan action pastinya. 

Banyak contoh kok yg kita lihat profesi² profesional basic-nya berawal dari aktivitas disukai atau disenangi, seperti orang yg hobi masak bisa jadi koki profesional atau bisa buka usaha/bisnis, yg hobi nulis bisa jadi penulis, yg suka dandan menjadi beautyvloger, dan masih banyak lagi.

Terus apa point sebenarnya yang ingin disampaikan? 

Intinya berawal dari yg aku ceritain mengenai temanku di atas, hal paling sederhana menurut kita bisa menjadi sumber kebahagian. Contohnya tadi seperti yg aku bilang diawal sekedar iseng coret² buku catatan dan mengisi kegabutan. Siapa sangka mendapat dampak positif di hidup kita.