Mohon tunggu...
Sri Maryani
Sri Maryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Perkembangan Moral yang dikemukakan Lawrence Kohlberg

22 Januari 2025   06:13 Diperbarui: 22 Januari 2025   06:13 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ChatGPT

Anda bilang:
artikel tentang teori perkembangan moral yang dikemukakan lawrence kohlberg, lebih dari 500 kata
ChatGg

Lawrence Kohlberg, seorang psikolog asal Amerika, terkenal karena teorinya tentang perkembangan moral yang merupakan pengembangan dari teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Teori ini menjelaskan bagaimana individu memahami dan menilai konsep moral seiring bertambahnya usia dan berkembangnya kemampuan berpikir mereka. Kohlberg mengemukakan bahwa perkembangan moral terjadi dalam tiga tingkat utama, yang masing-masing terdiri dari dua tahap, sehingga total ada enam tahap.

1. Tingkat Pra-Konvensional

Pada tingkat ini, moralitas individu didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan mereka. Anak-anak biasanya berada pada tahap ini.

Tahap 1:
Orientasi Hukuman dan Kepatuhan
Pada tahap ini, individu memandang suatu tindakan sebagai benar atau salah berdasarkan konsekuensi hukuman. Anak-anak mengikuti aturan untuk menghindari hukuman, bukan karena memahami nilai moral di balik aturan tersebut.

Tahap 2: Orientasi Relativis-Pragmatis (Instrumental-Relativis)
Pada tahap ini, moralitas mulai berpusat pada kepentingan pribadi. Individu bertindak demi mendapatkan keuntungan atau imbalan. Prinsip "timbal balik" muncul, tetapi lebih bersifat pragmatis, misalnya, "Jika saya membantu kamu, kamu harus membantu saya."

2. Tingkat Konvensional

Pada tingkat ini, moralitas individu mulai dipengaruhi oleh norma sosial dan ekspektasi kelompok.

Tahap 3:
Orientasi Kesepakatan Interpersonal (Good Boy/Good Girl)
Pada tahap ini, individu bertindak sesuai dengan apa yang dianggap baik oleh orang lain. Moralitas didasarkan pada harapan sosial dan keinginan untuk mendapatkan persetujuan atau penghargaan dari orang lain. Misalnya, anak-anak remaja mulai bertindak untuk "menjadi anak baik" di mata orang tua atau teman.

Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban
Pada tahap ini, moralitas berfokus pada aturan, hukum, dan kewajiban sosial. Individu percaya bahwa aturan harus diikuti untuk menjaga ketertiban masyarakat. Nilai moral didasarkan pada kepatuhan terhadap sistem hukum dan kewajiban kolektif.

3. Tingkat Pasca-Konvensional

Pada tingkat ini, individu mulai mengembangkan prinsip moral universal yang dapat melampaui hukum atau norma sosial tertentu.

Tahap 5:
Orientasi Kontrak Sosial
Pada tahap ini, individu menyadari bahwa hukum dan aturan adalah hasil dari kontrak sosial dan dapat diubah jika tidak lagi melayani kepentingan masyarakat secara umum. Ada pengakuan bahwa keadilan dan hak asasi manusia lebih penting daripada sekadar mengikuti aturan.

Tahap 6:
Prinsip Etika Universal
Ini adalah tahap tertinggi dalam perkembangan moral. Individu pada tahap ini bertindak berdasarkan prinsip etika universal, seperti keadilan, kebebasan, dan kesetaraan, bahkan jika itu berarti melanggar hukum atau menentang norma sosial. Mereka percaya pada hak moral yang berlaku untuk semua manusia, tanpa memandang perbedaan budaya atau hukum.

Ciri-Ciri Teori Kohlberg

Universalitask

ohlberg mengklaim bahwa tahapan perkembangan moral ini berlaku untuk semua budaya, meskipun waktu yang dibutuhkan untuk mencapai setiap tahap dapat bervariasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun