Mohon tunggu...
Sri Maryani
Sri Maryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth

22 Januari 2025   02:16 Diperbarui: 22 Januari 2025   02:16 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


artikel tentang teori attachment yang d

Teori Attachment oleh John Bowlby d


Teori attachment adalah salah satu teori fundamental dalam psikologi perkembangan yang pertama kali dikembangkan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth. Teori ini menekankan pentingnya hubungan emosional yang terjalin antara bayi dengan pengasuh utamanya dalam membentuk pola hubungan sosial dan emosional di masa depan. Artikel ini akan menguraikan pemikiran Bowlby dan Ainsworth secara mendalam, termasuk eksperimen dan implikasi teorinya.

Latar Belakang John Bowlby

John Bowlby (1907--1990) adalah seorang psikiater dan psikoanalis Inggris yang mengembangkan teori attachment berdasarkan pengaruh evolusioner dan biologis. Bowlby berpendapat bahwa hubungan emosional antara anak dan pengasuh utama adalah hasil dari proses evolusi yang dirancang untuk meningkatkan peluang bertahan hidup.

Bowlby mengintegrasikan prinsip dari etologi (ilmu perilaku hewan), teori kontrol, dan psikoanalisis untuk menciptakan teori ini. Ia percaya bahwa attachment adalah kebutuhan primer, sama pentingnya dengan kebutuhan fisik seperti makan dan minum. Bowlby mengidentifikasi beberapa prinsip utama:

1. Kebutuhan Anak untuk Attachment

Anak memiliki dorongan biologis untuk membentuk hubungan dekat dengan pengasuh. Hubungan ini memberikan perlindungan dari bahaya dan menciptakan rasa aman yang memungkinkan anak untuk menjelajahi lingkungan sekitarnya.

2. Model Kerja Internal

Bowlby memperkenalkan konsep internal working model, yaitu pandangan mental yang dibangun anak tentang dirinya sendiri, pengasuh, dan dunia di sekitarnya. Model ini terbentuk berdasarkan respons pengasuh terhadap kebutuhan anak. Jika pengasuh konsisten dan responsif, anak akan mengembangkan model kerja internal yang positif, yang mencakup rasa percaya diri dan harapan positif terhadap hubungan di masa depan.

3. Tahapan Attachment

Bowlby mengidentifikasi empat tahapan perkembangan attachment:

a. Pra-attachment (0-2 bulan): Bayi menunjukkan perilaku seperti menangis dan tersenyum untuk menarik perhatian tanpa preferensi pada pengasuh tertentu.

b. Attachment dalam Proses (2-6 bulan): Bayi mulai mengenali dan menunjukkan preferensi terhadap pengasuh tertentu.

c. Attachment yang Jelas (6 bulan-2 tahun): Anak menunjukkan kecemasan saat dipisahkan dari pengasuh utama dan berusaha untuk tetap dekat dengannya.

d. Pembentukan Hubungan Timbal Balik (2 tahun ke atas): Anak mulai memahami bahwa pengasuh memiliki kebutuhan dan keinginan sendiri, sehingga mereka lebih mampu mengelola hubungan.


Kontribusi Mary Ainsworth
Mary Ainsworth (1913--1999) adalah seorang psikolog perkembangan yang memperluas teori Bowlby melalui penelitian empiris. Ia dikenal melalui eksperimen terkenal Strange Situation Procedure (SSP), yang digunakan untuk mengamati perilaku anak saat dipisahkan dan dipertemukan kembali dengan pengasuhnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pola attachment.

Dalam Strange Situation, Ainsworth mengamati anak berusia 12-18 bulan melalui beberapa episode, termasuk ketika anak bermain dengan pengasuh, saat pengasuh meninggalkan ruangan, dan saat mereka kembali. Dari penelitian ini, Ainsworth mengidentifikasi empat jenis attachment:

1. Secure Attachment (Attachment Aman)

Anak merasa aman saat bersama pengasuh dan cemas saat pengasuh pergi.
Saat pengasuh kembali, anak dengan cepat merasa tenang.
Attachment ini terbentuk ketika pengasuh responsif terhadap kebutuhan anak secara konsisten.

2. Avoidant Attachment (Attachment Menghindar)

Anak tampak tidak peduli saat pengasuh meninggalkan ruangan atau kembali.
Anak cenderung menghindari kontak fisik dengan pengasuh.
Pola ini sering terjadi pada anak yang memiliki pengasuh kurang responsif atau acuh terhadap kebutuhan emosional mereka.

3. Ambivalent Attachment (Attachment Cemas-Ambivalen)

Anak sangat cemas saat pengasuh pergi, tetapi sulit ditenangkan ketika pengasuh kembali.
Anak mungkin menunjukkan ambivalensi, seperti mendekati pengasuh tetapi juga menolak perhatian.
Pola ini berkembang dari pengalaman pengasuhan yang inkonsisten.
Disorganized Attachment (Attachment Tidak Terorganisir)

Anak menunjukkan perilaku campuran, seperti mendekati tetapi juga takut terhadap pengasuh.
Pola ini sering dikaitkan dengan pengalaman trauma atau pengasuhan yang membingungkan dan penuh tekanan.
Implikasi Teori Attachment
Pentingnya Responsivitas Pengasuh
Teori attachment menyoroti pentingnya pengasuh yang konsisten dan responsif dalam mendukung perkembangan emosional anak. Pengasuhan yang responsif menciptakan rasa aman, memungkinkan anak untuk menjelajahi lingkungan dengan percaya diri.

Hubungan Attachment dan Perkembangan Dewasa
Pola attachment yang terbentuk selama masa kanak-kanak cenderung berlanjut hingga dewasa dan memengaruhi hubungan interpersonal. Sebagai contoh:

Orang dengan secure attachment cenderung memiliki hubungan yang stabil dan sehat.
Orang dengan avoidant attachment mungkin menghindari kedekatan emosional.
Orang dengan ambivalent attachment sering kali memiliki hubungan yang penuh ketergantungan emosional.
Relevansi dalam Psikoterapi
Pemahaman tentang attachment dapat membantu dalam terapi untuk individu yang mengalami kesulitan dalam hubungan atau gangguan emosional. Terapi dapat membantu mengatasi pola attachment yang tidak sehat dan membangun hubungan yang lebih aman.

Kesimpulan


Teori attachment oleh Bowlby dan Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya hubungan emosional awal dalam membentuk perkembangan sosial dan emosional individu. Penelitian mereka menunjukkan bahwa pengasuhan yang konsisten dan penuh kasih sayang dapat menciptakan dasar yang kuat bagi kesehatan emosional sepanjang hidup. Sebaliknya, pola attachment yang tidak aman dapat menjadi akar berbagai masalah psikologis di kemudian hari. Dengan memahami teori ini, pengasuh, pendidik, dan profesional kesehatan mental dapat mendukung perkembangan anak yang lebih sehat dan positif.

Teori Attachment oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun