Mohon tunggu...
Sri Maryani
Sri Maryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori empati dari Martin Hoffman

22 Januari 2025   01:03 Diperbarui: 22 Januari 2025   01:03 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak-anak sering meniru ekspresi wajah dan perilaku emosional orang lain, yang membantu mereka memahami emosi orang lain.

c. Pengambilan Perspektif

Kemampuan untuk membayangkan perasaan orang lain dan melihat situasi dari sudut pandang mereka.

d. Pengondisian Sosial

Interaksi dengan orang tua, teman, dan lingkungan sosial membantu membentuk respons empatik melalui pembelajaran dan penguatan perilaku.

e. Regulasi Emosi
Kemampuan untuk mengendalikan emosi sendiri agar dapat memberikan respons yang sesuai terhadap kebutuhan orang lain.

Empati dan Moralitas
Hoffman menekankan bahwa empati adalah fondasi moralitas. Empati mendorong tindakan altruistik, yaitu membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Hoffman mengaitkan empati dengan perkembangan rasa keadilan, tanggung jawab, dan kemampuan untuk menghindari perilaku yang merugikan orang lain.

Empati juga membantu individu memahami dampak tindakan mereka terhadap orang lain, sehingga menjadi komponen penting dalam pengambilan keputusan moral.

Kontribusi Teori Hoffman
Pendidikan Karakter
Teori ini relevan dalam pendidikan moral, di mana pengembangan empati menjadi fokus utama dalam mengajarkan anak untuk peduli dan bertanggung jawab secara sosial.

1.  Intervensi Sosial 

  Pemahaman tentang empati dapat               digunakan untuk mengatasi masalah        sosial, seperti bullying atau konflik interpersonal.


2. Psikologi Klinis
Teori Hoffman membantu terapis dalam memahami gangguan emosional atau perilaku yang melibatkan kurangnya empati, seperti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun