Anak-anak sering meniru ekspresi wajah dan perilaku emosional orang lain, yang membantu mereka memahami emosi orang lain.
c. Pengambilan Perspektif
Kemampuan untuk membayangkan perasaan orang lain dan melihat situasi dari sudut pandang mereka.
d. Pengondisian Sosial
Interaksi dengan orang tua, teman, dan lingkungan sosial membantu membentuk respons empatik melalui pembelajaran dan penguatan perilaku.
e. Regulasi Emosi
Kemampuan untuk mengendalikan emosi sendiri agar dapat memberikan respons yang sesuai terhadap kebutuhan orang lain.
Empati dan Moralitas
Hoffman menekankan bahwa empati adalah fondasi moralitas. Empati mendorong tindakan altruistik, yaitu membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Hoffman mengaitkan empati dengan perkembangan rasa keadilan, tanggung jawab, dan kemampuan untuk menghindari perilaku yang merugikan orang lain.
Empati juga membantu individu memahami dampak tindakan mereka terhadap orang lain, sehingga menjadi komponen penting dalam pengambilan keputusan moral.
Kontribusi Teori Hoffman
Pendidikan Karakter
Teori ini relevan dalam pendidikan moral, di mana pengembangan empati menjadi fokus utama dalam mengajarkan anak untuk peduli dan bertanggung jawab secara sosial.
1. Â Intervensi SosialÂ
 Pemahaman tentang empati dapat        digunakan untuk mengatasi masalah     sosial, seperti bullying atau konflik interpersonal.
2. Psikologi Klinis
Teori Hoffman membantu terapis dalam memahami gangguan emosional atau perilaku yang melibatkan kurangnya empati, seperti