Mohon tunggu...
Sri Maryani
Sri Maryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinan (faktor yang mempengaruhi) perkembangan sosial emsosional pada anak

18 Januari 2025   17:59 Diperbarui: 18 Januari 2025   17:59 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Determinan Perkembangan Sosial Emosional pada Anak

Perkembangan sosial emosional adalah salah satu aspek penting dalam pertumbuhan anak yang melibatkan kemampuan untuk memahami, mengelola emosi, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor atau determinan yang dapat berasal dari lingkungan, genetik, maupun pengalaman hidup anak. Berikut ini adalah penjelasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan sosial emosional pada anak:

1. Faktor Genetik


Genetik memainkan peran penting dalam menentukan potensi dasar anak. Faktor bawaan seperti temperamen, kemampuan bawaan untuk merespons situasi emosional, dan kapasitas anak untuk berinteraksi sosial sering kali dipengaruhi oleh faktor genetik. Anak yang memiliki temperamen mudah mungkin lebih cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dibandingkan anak dengan temperamen sulit.

2. Hubungan dengan Orang Tua dan Keluarga


Keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk dasar perkembangan sosial emosional anak. Hubungan yang penuh kasih sayang, dukungan, dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat berpengaruh. Pola asuh yang responsif dan hangat mendorong anak untuk merasa aman dan dihargai, yang pada gilirannya memperkuat kepercayaan diri dan kemampuan sosial mereka. Sebaliknya, pola asuh yang terlalu keras atau kurang perhatian dapat menghambat perkembangan sosial emosional.

3. Pengaruh Lingkungan Sosial


Lingkungan sosial, seperti teman sebaya, guru, dan masyarakat, turut memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. Interaksi dengan teman sebaya membantu anak belajar berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Sementara itu, dukungan dari guru di sekolah membantu anak mengembangkan kemampuan regulasi emosional dan keterampilan sosial.

4. Pengalaman Traumatis atau Stres


Pengalaman negatif seperti kekerasan, kehilangan orang tercinta, atau tekanan hidup dapat memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. Anak yang mengalami trauma mungkin kesulitan mengelola emosi, yang dapat berdampak pada hubungan sosial mereka. Oleh karena itu, penting bagi lingkungan sekitar anak untuk memberikan dukungan yang memadai agar anak dapat pulih dari pengalaman traumatis.

5. Budaya dan Nilai-Nilai Sosial


Budaya dan norma yang ada dalam masyarakat tempat anak tumbuh juga memengaruhi perkembangan sosial emosional mereka. Nilai-nilai yang diajarkan, seperti pentingnya kerja sama atau penghormatan terhadap orang lain, membentuk pola interaksi sosial anak. Anak yang tumbuh dalam budaya kolektivis cenderung lebih terampil dalam bekerja sama, sedangkan budaya individualis mungkin mendorong kemandirian.

6. Media dan Teknologi


Di era modern, media dan teknologi menjadi salah satu faktor besar yang memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. Paparan media yang positif, seperti program edukasi, dapat membantu anak belajar nilai-nilai sosial. Namun, terlalu banyak waktu layar atau paparan konten yang tidak sesuai dapat menghambat kemampuan sosial anak.

7. Kondisi Ekonomi dan Akses terhadap Pendidikan


Kondisi ekonomi keluarga memengaruhi akses anak terhadap pendidikan, fasilitas kesehatan, dan aktivitas sosial yang mendukung perkembangan emosional. Anak dari keluarga yang memiliki kondisi ekonomi baik cenderung mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk belajar dan bersosialisasi.

Kesimpulan
Perkembangan sosial emosional anak adalah hasil interaksi antara faktor bawaan dan lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung agar anak dapat berkembang secara optimal. Dengan pemahaman tentang determinan perkembangan sosial emosional, upaya pencegahan dan intervensi dapat dilakukan lebih efektif untuk memastikan anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara sosial dan emosional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun