Mohon tunggu...
Sri Marmuah
Sri Marmuah Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Ilmiah

Berbagi manfaat di dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengabdian dan Pelatihan Karya Inovasi Guru Sekolah Dasar di SD N Purworejo, Kecamatan Nogosari, Boyolali

10 Oktober 2021   15:33 Diperbarui: 10 Oktober 2021   15:37 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Indonesia sebagai negara berkembang masih tertinggal jauh dalam hal peningkatan kualitas guru. Dari survey yang dikutip oleh Fahruddin (2016) Kualitas guru di Indonesia menempati urutan terakhir dari 14 negara berkembang lainnya. Selain itu, hasil uji kompetensi guru di Indonesia juga masih jauh dari sasaran atau target pemerintah. Nilai rata-rata yang dihasilkan guru masih berada di kisaran 41,5 dengan nilai terendah 1 dari sejumlah 275.768 guru yang mengikuti tes secara nasional

Tim pengabdian Universitas Sebelas Maret dengan anggota dosen dan juga mahasiswa. Dari tim dosen ada Ibu Sri Marmoah, Ibu Hadiyah, Bapak Hasan Mahfud, Ibu Siti Istiyati dan juga dibantu oleh mahasiswa yaitu ada Rita Arfi, Abdul Azis, Ainun Nafisah dan Aulia Yogi Septia. Tim peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk menentukan topik yang tepat untuk pengembangan pengabdian.

Data awal di lapangan tersebut didukung dengan hasil observasi dan wawancara dengan guru-guru di sekolah mitra pengabdian. Tempat pengabdian kegiatan pelatihan yaitu di SDN Purworejo yang terletak di Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Sekolah ini telah terakreditasi A dan dipimpin oleh Dra. Sajiatmini sebagai kepala sekolah.

"SDN Purworejo sudah menerapkan kurikulum 2013 dengan pelaksanaan enam hari waktu belajar di sekolah. Guru di sekolah ini berjumlah delapan orang dan rombongan belajar sebanyak enam kelas. SDN Purworejo bangunan sudah direnovasi, terdiri dari enam ruang kelas, satu perpustakaan, dan dua ruang sanitasi siswa" Ujar Sujiatmini pada Rabu (7/04/2021)

Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik masih kurang aktif mengikuti kegiatan pengembangan profesi, seperti kursus atau lokakarya. Konferensi atau seminar pendidikan dimana guru sebagai presenter juga masih minim diikuti oleh guru. 

Dari delapan guru, hanya satu orang yang pernah mengikuti konferensi sebagai pembicara. 

Para guru beralasan bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk menulis, kurang percaya diri untuk memperesentasikan hasil penelitiannya, rendahnya kemampuan mengoperasikan komputer, adanya anggapan bahwa penelitian hanya digunakan untuk kenaikan golongan bagi PNS saja, kurang menguasai teknik penulisan karya ilmiah, serta terbatasnya kesempatan untuk mengikuti kegiatan konferensi.

Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan karya inovasi berupa modul pembelajaran secara berkala. Metode ini meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan konsep modul pembelajaran dan perannya dalam pembelajaran. 

Diskusi dan tanya jawab menjadi metode tukar pikiran dan mendapatkan informasi baru bagi para guru selama pelatihan dan pendampingan. 

Penugasan dilakukan untuk memberikan tugas terstruktur sesuai rencana awal dan diharapkan memberi manfaat untuk menumbuhkan kebiasaan belajar mandiri, serta melatih guru untuk haus informasi dan terampil mencari sumber belajar sebagai rujukan dalam membuat karya inovasi sederhana terkait dengan perangkat pembelajaran seperti rancangan pembelajaran, bahan ajar, media, LKPD, dan instrument penilaian dan modul pembelajaran.

Peserta pada kegiatan pengabdian ini berjumlah delapan guru dan satu kepala sekolah di SDN Purworejo, Boyolali. Seluruh peserta telah berperan aktif dalam pelaksanaan PKM ini. Peserta akan dibimbing dan dilatih secara berkala hingga dapat membuat perangkat dan modul pembelajaran sesuai dengan tema yang ditetapkan. 

Setiap metode yang digunakan oleh tim pengabdi, para guru akan mengikuti seluruh prosedur dalam pembuatan perangkat dan modul pembelajaran dari awal perencanaan hingga produk yang dibuat benar-benar layak untuk diedarkan.

Kegiatan pengabdian dan pelatihan karya inovasi guru SD berupa pembuatan perangkat dan modul pembelajaran di SDN Purworejo ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

Pada tahap kegiatan persiapan meliputi kegiatan meminta permohonan izin untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali serta ke SDN Purworejo. Tim pengabdian juga membuat dan memperbanyak pedoman penyusunan perangkat pembelajaran dan modul ajar guru dan siswa yang berbasis pada kurikulum 2013. 

Buku pedoman tersebut berisi tentang pengertian perangkat pembelajaran, pengertian modul, karakteristik modul, unsur-unsur modul, kelebihan modul, komponen modul, langkah-langkah penyusunan modul, sistematika modul guru dan modul siswa, perencanaan merumuskan indikator, dan lampiran contoh matriks modul. 

Selain buku pedoman, tim pengabdian juga menyertakan contoh perangkat pembelajaran dan modul guru dan siswa kepada peserta pelatihan dengan harapan guru memiliki gambaran yang lebih nyata mengenai pembuatan perangkat dan modul pembelajaran.

Kegiatan PKM yang dilaksanakan dengan acara workshop dan pendampingan pembuatan perangkat dan modul pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. Workshop dimulai dengan pertemuan tatap muka dengan pemberian materi (ceramah), tanya jawab, dan diskusi, dilanjutkan latihan/praktek untuk membuat perangkat dan modul pembelajaran, mulai dari pemilihan materi dan penyusunan modul. 

Kegiatan workshop dilaksanakan pada Sabtu, 26 Juni 2021, sedangkan untuk kegiatan pendampingan dilaksanakan selama dua kali. Peserta kegiatan berjumlah sembilan peserta dari SDN Purworejo, Boyolali. Lokasi penyelenggaraan pelatihan bertempat di SDN Purworejo.

Kegiatan workshop dimulai dengan pemberian paparan mengenai teori dan contoh persiapan, penyusunan, serta validasi dan penyempurnaan perangkat dan modul pembelajaran. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. 

Setelah sesi diskuasi dan tanya jawab selesai, peserta diberikan tugas untuk melakukan persiapan penyusunan perangkat dan modul dengan bimbingan dari tim pelaksana yang dilanjutkan dengan membuat modul pembelajaran. Hasil penyusunan perangkat dan modul pembelajaran dikonsultasikan kembali melalui grup whatsapp yang telah dibuat dan secara langsung pada pendampingan pertama tanggal 29 Juni 2021 di SDN Purworejo. 

Setelah kegiatan pendampingan pertama, pendampimgan kedua pada tanggal 30 Juni 2021 dilakukan proses validasi serta penyempurnaan draft perangkat dan modul. Keterbatasan waktu pertemuan mengakibatkan proses pendampingan penyusunan perangkat dan modul yang dilaksanakan  belum maksimal. Langkah selanjutnya, tim pengabdi akan membimbing guru untuk memasarkan produk yang mereka buat di lingkungan sekolah. 

Pembimbingan berupa proses perencanaan awal, penentuan tema, pemilihan materi, pengkajian studi literature, validasi modul, percetakan modul,. Produk yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat diterima oleh kalangan guru sehingga dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya.

Tahap terakhir yaitu evaluasi dilakukan terhadap kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan yaitu perangkat dan modul pembelajaran yang inovatif. Kuantitatifnya dilihat dari jumlah perangkat dan modul yang dibuat guru, sedangkan kualitas tampak dari meningkatnya hasil belajar siswa dari pembelajaran sebelumnya. 

Hasil pelaksanaan program pengabdian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mengukur kemampuan mereka dalam penyusunan perangkat dan modul, penyemangat untuk lebih giat lagi dalam penciptaan karya inovasi, dan sarana pemenuhan persyaratan kenaikan pangkat. Tim pengabdian berharap program ini dapat terus berlanjut meskipun kegiatan PKM telah selesai dilaksanakan. Tim pengabdian akan tetap melanjutkan kerja sama apabila guru membutuhkan bantuan sebagai pengisi acara/pembicara pada kegiatan yang disusun oleh guru di sekolah mitra.

Ketercapaian tujuan pendampingan penyusunan modul pembelajaran secara umum sedah baik, namun keterbatasan waktu yang disediakan mengakibatkan tidak semua materi tentang penyusunan perangkat dan modul pembelajaran dapat disampaikan secara detail. Dari hasil latihan para peserta yaitu kualitas modul pembelajaran yang telah dihasilkan, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ini dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan.

Secara umum pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di SDN Purworejo dalam bentuk pelatihan pembuatan perangkat dan modul pembelajaran telah berjalan dengan optimal yang dibuktikan dengan adanya antusiasme peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan tersebut sejak awal sampai dengan berakhirnya kegiatan. 

Kegiatan ini menghasilkan suatu produk berupa perangkat dan modul pembelajaran yang menunjang pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Kendatipun pelaksanaan pengabdian masyarakat secara umum telah berjalan dengan lancar, namun masih juga ditemukan kendala berupa keterbatasan waktu yang membuat pendampingan pembuatan perangkat dan modul berjalan belum maksimal. 

Untuk mengatasi hal tersebut, Tim pengabdian dan Pihak dari sekolah mitra juga berencana untuk menjadikan program pelatihan sebagai program jangka pendek (semester) sehingga pengabdi tetap bisa menjalin kerja sama dan mendapat manfaat dari kerja sama tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun