Alhasil, tumpah ruah ilmu menulis karya ilmiah dalam setiap sesi konsultasi. Saya juga diajarkan tips dan trik dalam menyusun argumentasi. Dibanding dengan mahasiswa yang lain, saya merasa menang banyak karena mendapat kesempatan untuk belajar lebih detail, spesifik dan private. Dan sungguh, saya banyak mengumpulkan ghanimah yang tidak ternilai.
Selang dua bulan setelah submit artikel, pihak jurnal memberi tanggapan bahwa artikel saya layak ditindaklanjuti. Berdasarkan review dari dua reviewer, artikel tersebut memerlukan revisi yang terhitung revisi minor. Dengan berhajat sepenuhnya pada pertolongan Sang Khalik, saya berusaha mengerjakan perbaikannya dengan sungguh-sungguh dan penuh kasih sayang. Saat ini saya sedang menunggu keputusan reviewer, untuk menentukan layak tidaknya artikel saya dipublikasi pada jurnal mereka. Akankah saya mendapatkan LoA (Letter of Acceptance), sepucuk surat cinta dari pihak jurnal kepada penulis artikel ? Walaupun ini adalah perkara yang musykil, saya tetap berharap semoga makbul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H