Assalamualaikum wr wb
Salam Guru Penggerak
Tergerak
Bergerak
Menggerakkan
Kali ini saya akan menulis tentang jurnal refleksi dua mingguan pendidikan calon guru penggerak modul 1.1. menggunakan model 4 F (Facts, Feelings, Findings, Future).
Facts
Tanggal 17 Mei 2022 merupakan tanggal pembukaan Pendidikan guru penggerak Angkatan 5. Sebuah tantangan untuk diri saya pribadi untuk meluruskan niat belajar demi Pendidikan Indonesia yang maju. Karena suka atau tidak suka, disadari atau tidak disadari  kita para pendidik berada di garda terdepan dalam pendidikan di Indonesia.
 Selama dua minggu kegiatan baik loka 0, vicon Bersama fasilitator, vicon bersama instruktur, tugas mandiri, kolaborasi dengan calon guru penggerak lainnya, maupun pendampingan individu dengan pengajar praktik merupakan pengalaman yang luar biasa. Banyak ilmu maupun pengalaman baru yang bisa saya ambil dari kegiatan tersebut.Â
Dalam dua  minggu ini hambatan yang saya alami adalah adaptasi membagi waktu antara pendidikan guru penggerak, tugas utama mengajar, tugas tambahan dan kuliah, tertunya juga tugas sebagai ibu rumah tangga yang sangat mulia. Agak kerepotan di awal-awal minggu setelah itu sudah terkendali dengan cara penempatkan skala prioritas dan mengurangi waktu tidur.
Feelings
Selama dua minggu pendidikan guru penggerak ini berbagai macam perasaan yang saya rasakan, antara senang, bangga, takut, takut tidak terlaksana dengan baik, bahkan insecure atau merasa minder karena melihat teman-teman calon guru penggerak yang hebat.Â
Perasaan itu menjadi refleksi bagi saya mungkin begitu juga yang dialami siswa saya ketika belajar di kelas yang saya ampu. Asesmen diagnostik  non kognitif harus benar-benar saya lakukan sebelum memulai aktivitas pembelajaran, dengan ngobrol ringan agar sekilas mengetahui apa yang dirasakan mereka ketika belajar matematika di kelas.Â
Kebetulan di kelas X minggu tanggal 23 Â Mei sampai 27 Mei 2022 merupakan pekan kegiatan P5BK ( Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema 1 yaitu gaya hidup berkelanjutan, yang mengambil sub tema sampahku pesonaku.Â
Di dalam kelas kami para guru tim pengajar P5BK memberikan ruang seluas-luasnya bagi kreativitas mereka, dalam kegiatan P5BK ini. Suasana belajar yang berbeda kami berikan, yang biasanya monoton di dalam kelas kali ini pembelajaran kami bawa ke aula yang luas, ada selingan ice breaking untuk motivasi mereka. Alhasil anak-anak antusias sekali dalam kegiatan P5BK tersebut.Â
Banyak ide-ide kreativitas dari mereka, sehingga hasil yang di dapat juga sangat memuaskan. Rasa puas dan senang tentunya kami rasakan ketika kami bisa mendampingi mereka berkreativitas sesuai keinginan mereka. Disinilah poinnya bahwa pendidikan itu "menuntun" dan  meng "hamba" kepada siswa.
Findings
Selama dua minggu proses pendidikan guru penggerak banyak sekali yang saya dapatkan, ilmu, pengalaman baru, teman baru baik fasilitator, pengajar praktik maupun calon guru penggerak yang lain. Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang saya ketahui adalah, ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.Â
Ternyata tidak hanya itu, hakikat pengajaran dan pendidikan, kodrat alam dan kodrat zaman, pendidikan yang menghamba kepada siswa, pendidikan yang menuntun. Tugas yang beranekaragam termasuk tantangan mempublikasikan tugas, hal tersebut mendorong saya belajar hal baru yaitu membuat video dan menulis di blog.Â
Tentunya hal ini tidak mudah bagi pemula seperti saya namun saya berprinsip dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan, selama apa yang kita cita kan itu adalah hal yang positif. Dan akhirnya saya pun bisa upload video di youtube dan menulis walaupun hasilnya masih minimalis. Hal ini memberikan pelajaran pada diri saya sendiri ternyata saya menyukai tantangan dan senantiasa ingin menyelesaikannya dengan baik.
Future
Di masa yang akan datang tentunya saya akan lebih open minded atau terbuka dengan segala hal baru yang berdampak positif terhadap diri saya baik sebagai individu dan pendidik. Kita para Guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, jika para guru berhenti belajar maka harus berhenti mengajar,Â
karena ilmu pengetahuan senantiasa berkembang, bagaimana kita para guru bisa menuntun dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat ini jika kita sebagai guru berhenti belajar? Ayo bapak guru hebat kita senantiasa belajar dan belajar untuk menjadi guru yang hebat agar bisa menuntun anak didik kita. Demi Indonesia Maju.
Salam Guru Pengerak!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H