Mohon tunggu...
Sri Lestari
Sri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholabul 'ilmi

Khas Kempek Cirebon- universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Sedekah Bumi dan Kesenian Sandiwara di Indramayu

28 Oktober 2022   04:53 Diperbarui: 28 Oktober 2022   04:56 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia memiliki banyak suku dan budaya yang tersebar di nusantara, dengan berbagai budaya ini menciptakan keanekaragaman adat, istiadat, dan tradisi. Seperti contohnya sedekah bumi yang ada di tanah Jawa, sedekah bumi merupakan suatu tradisi yang melambangkan rasa syukur kepada tuhan yang telah memberikan rezeki melalui perantara hasil bumi. Sedekah Bumi juga diartikan sebagai wujud Do'a agar diberikan rezeki, keselamatan  dari mara bahaya.

Ada banyak wujud dari rasa syukur melalui sedekah bumi ini antara lain seperti, bubur sura, berbagai jenis hasil bumi buah-buahan, sayur-sayuran, serta proses penyembelihan hewan kurban, tergantung tradisi dari daerahnya masing-masing. 

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Pulau Jawa setelah masa panen tiba. Adapun proses sedekah bumi ini dilakukan dengan makan bersama, kemudian berziarah ke makam wali, dan juga biasanya masyarakat akan menggelar acara hiburan seperti pertunjukan kesenian wayang kulit, sandiwara, seperti yang dilakukan pada masyarakat Indramayu pagelaran seni sandiwara menjadi adat, tradisi unik yang masih dilestarikan eksistensinya hingga saat ini.

Kesenian sandiwara khas Indramayu ini merupakan sebuah pertunjukan sebuah dramayanv diselenggarakan dengan lulusan, tembang lagu, dan Tarian. Cerita yang ditampilkan biasanya terinspirasi oleh babak, legenda dan sejarah. Sandiwara juga merupakan seni sastra yang disusun dari 

Sejarah Singkat kesenian sandiwara

Sandiwara indramayu lahir pada tahun 1950-an, kemudian mencapai puncak eksistensinya pada tahun 1970-an, akan Tetapi pada tahun 2000-an sandiwara mengalami penurunan daya minat masyarakat sebagai hiburan lokal karena saat itu industri perfilman dari luar negri mulai masuk kedalam Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun