Mohon tunggu...
sri lestari
sri lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

saya seorang mahasiswi yang berasal dari sumatra utara, namun berkuliah di Aceh tepatnya di Institut Agama Islam Negri Langsa. hobi saya menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pendidikan dalam Surah Luqman Ayat 14 dan 15

1 November 2024   12:21 Diperbarui: 1 November 2024   12:51 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam tafsir Al-Azhar karya buya hamka "Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah bertambah lemah". Dalam sepatah ayat ini digambarkan bagaimana lemah ibu mengandung, lemah bertambah lemah. susah sejak dari mengandung bulan pertama, bertambah susah tiap bertambah bulan dan sampai di puncak kesulitan di waktu anak dilahirkan. 

Lemah sekujur badan ketika mengejan anak keluar "Dan memeliharanya dalam masa dua tahun".Yaitu sejak melahirkan lalu mengasuh, menyusukan, memomong, menjaga dan memelihara sakit senangnya. Sejak dia masih terlentang tidur, sampai berangsur pandai menangkup, sampai berangsur bersingsut, sampai berangsur merangkak, sampai bergantung berangsur berjalan, berangsur, tegak dan jatuh dan tegak, sampai tidak jatuh lagi.

Bayangkanlah di ujung ayat 14 surah Luqman ini keharusan yang mesti ditempuh. Yaitu lambat atau cepat ibu/bapak akan dipanggil oleh Allah SWT dan anak yang ditinggalkan akan bertugas mendirikan rumah tangga, mencari teman hidup dan beranak cucu, untuk semuanya akhirnya pulang jua kepada Allah SWT.

Ayat 15 surah luqman ini menjelaskan

Sebelumnya di ayat 14 sudah di jelaskan pentingnya berbakti kepada kedua orang tua, maka pada ayat 15 ini pengecualian untuk mentaati perintah kedua orang tua, sekaligus mengarisbawahi wasiat Luqman kepada anaknya tentang keharusan kemusyrikan dalam bentuk apapun. 

Pada potongan ayat "dan jika keduanya" apalagi hanya salah satu dari kedua orang tua, apalagi hanya orang lain yang "memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang kamu tidak ada pengetahuan tentang itu" apalagi setelah Aku dan para Rasul menjelaskan kebatilan mengenai mempersekutukan Allah, dan setelah kamu mengetahui bila menggunakan nalarmu, "maka janganlah mematuhi keduanya". Namun janganlah memutuskan hubungan dengan keduanya, apalagi tidak menghormati keduanya.

Tetaplah berbakti kepada kedua orang tua kita selagi tidak bertentangan dengan ajaran agama. "dan pergaulilah keduanya di dunia" yakni selama selama mereka hidup dan dalam urusan dunia bukan mengenai akidah. Dengan cara memperlakukan mereka dengan baik jangan sampai mengorbankan prinsip agamamu.   

Kewajiban menghormati dan menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua yang kafir atau non islam ada beberapa ulama yang berpendapat bahwasannya seorang anak boleh membelikan kedua orang tuanya minuman keras (alkohol) atau makanan minuman yang dilarang islam, karna bagi mereka semua itu adalah hal yang wajar bukan sesuatu yang di larang dalam agama mereka.

Dalam ayat ini Allah berpesan agar setiap orang menyertai kedua orang tuanya dalam hal dunia, bukan hal agama yang merupakan jalan Allah, dengan cara yang baik, bukan hal kemungkaran dan sambil memperhatikan kondisi keduanya dengan lemah lembut tanpa kekerasan, walaupun kedua orang tua berbeda agama dengan mu.

Dari kedua ayat ini dapat kita simpulkan

  • Kedua ayat ini hanya sisipan dari surah Luqman namun bukan berarti Luqman tidak menasihati anaknya. Pada awal ayat 14 yang berarti "wasiat" itu berarti kedua ayat ini waiat untuk seluruh manusia
  • Perintah berbuat baik terhadap kedua orang tua terutama terhadap seorang ibu, karna ibunya mengandungnya dalam keadaan yang lemah. Kemudian menyapihnya serta berperan aktif dalam mendidik seorang anak.
  • Maka bersyukurlah sebagai manusia terhadap kedua orang tua dan yang lebih utama terhadap Allah SWT.
  •  Jika kedua orang tua memaksa dalam hal menyekutukan Allah, maka boleh kamu tidak mentaatinya, akan tetapi kamu tetap harus menghormatinnya sekalipun mereka itu kafir.
  • Dan jika kedua orang tuamu memaksa dalam hal kemaksiatan, maka belajar dan ikutlah dengan orang-orang yang beriman kepada Allah, maka kamu akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun