Mohon tunggu...
Sri Lestari
Sri Lestari Mohon Tunggu... Ilmuwan - Ocean RE Anthusiast

Don't forget to say Alhamdulillaah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berdayakan Masyarakat Pesisir dengan Energi Baru Terbarukan dari Sektor Laut Indonesia

6 Januari 2021   16:59 Diperbarui: 6 Januari 2021   17:20 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Potensial untuk area dekat palung laut, semisal dengan jarak 2KM dari suatu titik di pesisir bisa diperoleh kedalaman laut 500meter atau bahkan lebih, sehingga delta T (selisih temperatur) relatif tinggi. Maka pada lokasi ini potensi energi panas laut atau ocean thermal (OTEC, Ocean Thermal Energy Conversion) menjadi representatif untuk dikembangkan.

3 Arus Laut (ocean current)

Potensial untuk daerah selat, Indonesia cenderung memiliki kecepatan arus rendah-medium. Dengan tipe arus seperti ini energi arus laut bisa menghasilkan energi listrik dengan turbin arus rendah.

Hingga dekade ini topik penelitian seputar Energi Baru terbarukan (EBT) masih sangat dinamis. Sedang berjalan berbagai penelitian untuk mengembangkannya, karena diproyeksikan akan membantu energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi dunia. 

Salah satu topik penelitian terbaru dari potensi Arus Laut di Indonesia adalah pemanfaatan energi di area wave breaking zone (zona gelombang pecah) untuk menggerakkan turbin arus rendah, yang kemudian akan menghasilkan energi listrik. 

Harapan kedepan dari penelitian ini tentu dapat melibatkan masyarakat pesisir untuk ikut berpartisipasi. Sebagai salah satu agenda pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan pesisir ketika teknologi ini dapat memasok energi listrik yang dapat menerangi rumah-rumah warga. Menarik bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun