Kebumen (09/02/2022) – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I 2021/2022 Universitas Diponegoro berlangsung dari tanggal 5 Januari – 15 Februari 2022 dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Pasca Pandemi COVID-19 Berbasis SDGs”. Pelaksanaan Program Kerja (Program SGDs) pada tanggal 5 Februari 2022 yang berjudul "Hebat ! Mahasiswi KKN Tim I Undip 2022 dan Remaja Karang Taruna Desa Kenoyojayan Membuat Inovasi Alat Sederhana Tempat Sabun Sistem Injak Untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Pentingnya Menjaga dan Membiasaan Cuci Tangan". Pengusungan program kerja ini di dasarkan pada salah satu permasalahan yang ditemukan khususnya di wilayah Desa Kenoyojayan yaitu masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk selalu membiasakan cuci tangan, terutama di masa pandemi COVID-19.
Sesuai dalam tujuan pencapaian Suistainable Development Goals (SDGs) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dunia melalui 17 pilar. Salah satu pilar terpenting adalah pilar ke-3 yaitu Good Health and Well-Being. Sesuai program kerja yang diusung Tim KKN Tim I Undip sangat berkaitan dengan salah satu tujuan SDGs yaitu menyediakan sarana tempat sabun dengan sistem injak. Dengan adanya program kerja tersebut akan tercipta gerakan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup melalui hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan sesuatu. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada jam 14.00 – 15.30 WIB di balai pertemuaan warga bersama remaja karang taruna RW 02 Desa Kenoyojayan. Pelaksanaan penyampaian materi menggunakan media poster.
Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, tempat atau wadah botol sabun menjadi salah satu barang wajib yang harus disediakan di ruang publik. Sayangnya, kebanyakan botol sabun yang disediakan di tempat umum masih manual dimana mengharuskan orang-orang untuk memencetnya secara bergantian. Dimana hal ini, justru akan menimbulkan bakteri atau virus menempel pada benda tersebut. Berdasarkan survey lokasi di Desa Kenoyojayan masih menggunakan wadah sabun cuci tangan dengan system manual atau secara bergantian. Hal ini bisa menjadi transfer perpindahan virus COVID-19 dari satu orang ke orang lain.
Botol sabun memiliki potensi tinggi sebagai media perpindahan virus, sehingga pembuatan tempat sabun injak merupakan pilihan aplikasi teknologi tepat guna sederhana yang sesuai dalam mengurangi potensi perpindahan virus dari tangan ke tangan. Untuk mengurangi risiko penularan COVID-19, pembuatan alat tersebut bertujuan agar masyarakat mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan guna mengurangi risiko penularan COVID-19 serta agar masyarakat memahami bahwa kebiasaan menyentuh benda di tempat umum dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19. Keunggulan alat ini adalah tidak perlu disentuh atau dioperasikan dengan tangan secara langsung melainkan dapat dikendalikan menggunakan kaki dengan diinjak. Masjid atau musholla dipilih sebagai sasaran implementasi karena merupakan pusat kegiatan ibadah dan interaksi masyarakat. Ini juga sebagai cara untuk mengingatkan masyarakat untuk menjaga dan membiasakan mencuci tangan agar terhindar dari virus.
Penulis : Sri Lestari
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si
Lokasi KKN : Desa Kenoyojayan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H